Kisah Nabi Samson Menurut Islam
Pernahkah anda menonton film Hollywood klasik berjudul Samson and Delilah?
Jika pernah, maka tokoh yang ada di film itu bukanlah hasil cerita rekaan atau dongeng. Tapi tokoh itu memang benar-benar ada dan di yakini keberadaannya oleh 3 agama samawi, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam.
Tokoh ini dalam bahasa Ibrani di sebut Simson. Dalam bahasa Arab di panggil Syam'un, dan menurut lidah orang barat (Inggris) berubah menjadi Samson.
Samson ini merupakan salah satu dari 124.000 nabi yang pernah di utus oleh Allah Ta'ala. Beliau berasal dari kalangan Bani Israil, dan di utus untuk berdakwah kepada kaumnya. Menurut sebagian riwayat, beliau juga di utus untuk berdakwah ke wilayah Romawi.
Samson merupakan hakim ketiga di zaman para hakim bani Israil. Beliau hidup sesudah masa nabi Musa dan Yu'sya bin nun alaihi sallam.
Samson merupakan hakim ketiga di zaman para hakim bani Israil. Beliau hidup sesudah masa nabi Musa dan Yu'sya bin nun alaihi sallam.
Kisah nabi Samson/Syam'un tidak disebutkan didalam Alquran. Tapi kisah nabi yang perkasa ini terdapat di dalam kitab Qisasul Al anbiya'.
Di dalam kitab itu diceritakan bahwa ketika nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasallam sedang berkumpul di bulan ramadhan dengan para sahabatnya. Ketika itu tiba-tiba beliau tersenyum sendiri.
Melihat hal tersebut kemudian para sahabat bertanya : "Apa yang membuatmu tersenyum wahai rasulullah?
Nabi kemudian menjawab : "Allah memperlihatkan kepadaku tentang suasana hari akhir, ketika seluruh manusia di kumpulkan di padang mahsyar. Dan aku melihat seorang nabi yang sedang berjalan sambil membawa pedang. Dia berjalan seorang diri menuju surga tanpa seorang pengikut pun. Dialah nabi Syam'un/Samson".
Nabi Samson/Syam'un di anugerahi kekuatan yang luar biasa oleh Allah Ta'ala. Di antaranya beliau mampu melunakkan besi dengan tangannnya, melawan binatang buas, dan mengangkat tiang bangunan kemudian merobohkannya.
Nabi Samson ini memiliki sebuah pedang khusus yang terbuat dari tulang rahang keledai. Pedang itulah yang dipergunakannya untuk memerangi orang-orang kafir. Kekuatannya yang luar biasa, membuat nabi Samson mampu melawan orang-orang kafir dari kaumnya (Bani Israil), maupun melawan bangsa Romawi seorang diri.
Beliau benar-benar tidak terkalahkan, sehingga semua orang kafir itu kebingungan untuk melawannya.
Pada masa itu Bani Israil di perintah oleh seorang raja yang zalim dan ingkar kepada Allah. Akhirnya raja beserta semua orang kafir dari kalangan Bani Israil dan Romawi kemudian bersekongkol. Untuk mencari cara agar dapat mengalahkan nabi Samson.
Kemudian mereka menemukan cara untuk mencari kelemahan nabi Samson. Yaitu dengan cara mempengaruhi istrinya (Delilah). Raja Bani Israil pun kemudian mengiming-imingi istri nabi Samson itu dengan harta yang berlimpah, dengan syarat jika dia bisa membocorkan apa kelemahan suaminya.
Akhirnya istri nabi Samson terpedaya oleh tawaran sang raja itu. Kemudian merayu suaminya agar mau memberitahukan apa kelemahannya. Karena rasa sayang dan cinta kepada istrinya, dan juga karena nabi Samson beranggapan bahwa tidak mungkin istrinya berbuat jahat kepadanya, akhirnya beliau menyebutkan kelemahannya.
Nabi Samson berkata kepada istrinya : "Jika engkau ingin mendapatiku dalam keadaan tidak berdaya, maka ikat diriku (tanganku) dengan rambutku".
Akhirnya, istri nabi Samson itu memotong rambutnya (ketika beliau sedang tidur), kemudian mengikat kedua tangannya dengan rambut tersebut.
Ternyata benarlah apa kelemahan yang dikatakan oleh nabi Samson. Ketika dia terbangun, tiba-tiba tubuhnya terkulai tak berdaya dengan kondisi kedua tangan yang terikat rambutnya. Saat itu beliau benar-benar tidak menyangka jika istrinya sendiri tega mengkhianatinya.
Kemudian istrinya yang telah berkhianat itu memberitahukan kepada raja bahwa nabi Samson sudah tidak berdaya. Tidak lama kemudian, datanglah prajurit kerajaan membawa tubuh nabi Samson ke istana.
Setiba di istana, nabi Samson mendapat siksaan luar biasa dan diluar peri kemanusiaan. Beliau di pukul, dicambuk dan cungkil kedua bola matanya. Setelah itu nabi Samson di paksa untuk mengerjakan semua pekerjaan berat yang ada di istana raja tersebut.
Karena begitu kejamnya siksaan yang diterimanya, akhirnya nabi Samson berdoa agar Allah memberikan pertolongan kepadanya.
Nabi Samson mengawali doanya dengan bertaubat kepada Allah, dan memohon ampun karena telah terpedaya oleh istrinya.Akhirnya Allah mengabulkan doa nabi Samson dan mengembalikan kekuatannya seperti semula. Dengan kekuatannya itu, kemudian nabi Samson merubuhkan gedung istana sang raja itu. Dan raja Bani Israil yang zalim itu pun hancur beserta seluruh rakyatnya yang ingkar, termasuk di antaranya istri nabi Samson sendiri.
Setelah itu nabi Samson berjanji kepada Allah untuk jihad melawan semua orang-orang kafir yang ingkar sampai 1.000 bulan.
Ketika mendengar cerita rasulullah tentang nabi Samson yang berjuang fi sabilillah sampai 1.000 bulan, salah seorang sahabat kemudian berkata : "Ya rasulullah, kami pun juga ingin beribadah sampai 1.000 bulan".
Mendengar ucapan sahabat itu, kemudian rasulullah terdiam sejenak.
Mendengar ucapan sahabat itu, kemudian rasulullah terdiam sejenak.
Tidak lama kemudian malaikat Jibril datang menemui rasulullah. Pemimpin para malaikat itu kemudian mewahyukan kepada nabi, bahwa di bulan ramadhan ada satu malam yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan.
Malam itu kemudian dikenal dengan nama malam Lailatul qadar.
Malam itu kemudian dikenal dengan nama malam Lailatul qadar.
Demikianlah kisah nabi Samson/Simson/Syam'un. Berawal dari tuturan kisah nabi Samson/Syam'un inilah asbabun nuzul (sebab) turunnya rahmat Allah kepada umat islam. Yaitu keutamaan dan kemuliaan malam Lailatul qadar tersebut.
Semoga kisah nabi Samson/Syam'un ini dapat menambah keimanan kita semua. Aammiin.
Sampai berjumpa lagi di artikel islami lainnya. Jika anda menyukai isi artikel ini, maka silahkan bagikanlah. Mudah-mudahan isinya juga dapat bermanfaat bagi saudara, sahabat dan teman-teman kita yang lainnya.
Post a Comment for "Kisah Nabi Samson Menurut Islam"