Berhati-hatilah di Usia 40 Tahun ke Atas (Sudah Cukupkah Bekal Anda?)
Sesungguhnya kehidupan dunia adalah kesenangan sementara dan senda gurau yang melenakan. Banyak orang yang umurnya sudah memasuki usia 40 tahun ke atas, namun masih saja terlalu sibuk dengan urusan duniawinya.
Belum juga tergerak hatinya untuk mempersiapkan bekal untuk hari akhiratnya. Usia sudah tua, tapi masih terlalu sibuk dengan urusan bisnis, memperbanyak harta, wanita, dan mengejar kekuasaan (seperti sebagian pejabat).
Maka, Berhati-hatilah di usia 40 tahun ke atas, sudah cukupkah bekal anda?
Bahkan ada sebagian orang tua yang sudah berusia 60 - 70 tahun, namun masih saja memikirkan urusan mobil mewahnya, kebunnya, ternaknya, harta bendanya, sampai ke urusan tetek bengek anak dan cucunya.Bila usia telah lanjut (60 -70 tahun), tentu alangkah lebih baik di isi dengan memperdalam ilmu agama. Seperti mendengarkan kajian agama, selalu sholat berjamaah di mesjid, pergi menunaikan haji, umroh dan semua ibadah-ibadah yang lainnya.
Soal mencari harta dan urusan anak/cucu, biarlah mereka yang mengurus diri mereka sendiri. Toh anak-anak kita tentu sudah dewasa dan telah memiliki penghasilan sendiri, Biasanya seorang yang sudah berkeluarga dan memiliki 1-2 orang anak, dia telah memasuki usia matang (40 tahunan), dan telah memiliki profesi yang mapan.
Dengan demikian, tentu seharusnya mereka sudah bisa mengurus dan membiayai keperluan diri dan anak-anaknya (yang notabene adalah cucu kita). Jadi,,, setelah di usia tua, janganlah kita juga yang mengurus semuanya. Biarlah mereka (anak-anak kita) mengurus keluarganya masing-masing.
Di sisi lain, ada hal yang menjadi catatan khusus bagi kita yang memasuki usia 40 tahun dan sudah berkeluarga. Yaitu hendaklah kita memperhatikan kedua orang tua yang sudah berusia lanjut (berumur 60 -70 tahun).
Kasihilah orang tua kita, mintalah ridho/doa mereka, serta berbakti dan perlakukanlah mereka dengan sebaik-baiknya.Seperti yang diperintahkan Allah dalam firmannya berikut ini :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. AL AHQAF ayat 15)
Jadi, tempatkanlah fungsi keluarga pada porsi dan tugasnya masing-masing.
Oleh karena itulah, seyogyanya seorang anak yang sudah dewasa (dan telah berkeluarga), hendaknya jangan lagi merepotkan orang tuanya yang sudah lanjut usia. Biarkanlah orang tua kita beristirahat, menikmati masa tua, dan tekun beribadah untuk mempersiapkan bekal hari akhiratnya. Dan semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan petunjuk kepada kita, Aammiin.Namun, terkadang ada terjadi kasus yang cukup ganjil dan aneh. Yang terjadi akibat terpedaya godaan kehidupan dunia dengan segala macam ragamnya.
Apa itu?
Yaitu ada terjadi pada sebagian orang yang usianya sudah lanjut (50, 60 atau 70 tahun), tapi anehnya dia merasa seperti masih anak muda saja. Cenderung memperturutkan hawa nafsu yang terus menyala, padahal kerut di jidat dan uban di kepala sudah mulai merata.
Jangankan memikirkan bekal akhirat, tapi justru malah sibuk mencari cinta terlarang di luaran. Sedangkan rumah tangga dengan istri yang halal malah ditinggal hingga berantakan. Naudzubillah min dzalik. Semoga kita semua di hindari dari perilaku seperti demikian.
Kasus lain, ada pula yang sudah berumur 40 tahun dan merasa badannya masih sehat dan bugar. Namun sayang, nikmat sehat yang telah diberikan oleh Allah itu tidak membuatnya bersyukur, tapi malah membuatnya menjadi lalai. Dia menganggap ajalnya masih jauh, dan selalu menunda-nunda ibadah. Padahal banyak sekali terjadi dalam kenyataan, yaitu orang yang dipagi harinya masih segar bugar, eh pas malamnya sudah tidak ada.
Ajal bisa datang kapan pun tanpa disangka-disangka, dan tidak jarang maut itu mendatangi orang yang umurnya masih muda.
Itulah contoh orang-orang yang merugi karena tertipu oleh hawa nafsunya.
Perhiasan duniawi (harta, wanita, kekuasaan dan anak-anak) memang sering sekali memperdaya dan melenakan. Cenderung membuat orang lalai beribadah kepada Allah. Bahkan hawa nafsu seringkali menyesatkan sebagian besar manusia. Sesungguhnya hawa nafsu tidak akan pernah merasa tua. Nafsu akan sentiasa muda dan terus bergairah. Yang terus menua adalah fungsi tubuh dan kodrat kita sebagai manusia yang hidup di alam fana.
Dunia hanya sementara dan semua manusia pasti akan mati. Namun sayang banyak manusia yang mengabaikan tanda-tanda ajal yang ada ditubuhnya.
Apa tanda-tanda itu?Yaitu rambut yang beruban, kulit yang mulai keriput dan fungsi tubuh yang semakin berkurang.
Sungguh kehidupan didunia sangat singkat sekali.
Nabi Muhammad Sallallaahu alaihi wasallam pernah bersabda :
“Umur umatku adalah di antara 60 hingga 70 tahun. Dan hanya sedikit dari umatku yang bisa melampaui usia tersebut”. [HR. Ibnu Majah: 4236].
Kenapa umur manusia di dunia sangat singkat sekali?
Karena jika dibandingkan dengan waktu selama di alam barzakh, bahkan kehidupan kelak di akhirat, maka waktu hidup di dunia ini sungguh tidak ada apa-apanya.
Berapa lamakah waktu kita di alam barzakh? Yaitu sampai hari kiamat tiba dan akhirnya kita dibangkitkan dari kubur. Nah berapa lamakah waktu hingga datangnya hari kiamat? Bisa jadi dalam waktu ratusan ribu, jutaan, bahkan miliyaran tahun lagi. Itu saja sungguh waktu yang sangat panjang jika dibandingkan dengan kehidupan dunia yang hanya sekitar 60 - 70 tahun. Apalagi jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang kekal selama-lamanya.
Oleh karena itulah, sangat beruntung bagi orang-orang yang mampu memahami hakikat kehidupan dunia. Yaitu orang-orang yang tidak pernah menyia-nyiakan waktunya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan mempergunakan sisa umurnya untuk beribadah kepada Allah Ta'ala.
Maha Benar firman Allah di surat Surat Al-'Asr :
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالْعَصْرِۙ
wal-'aṣr
Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
innal-insāna lafī khusr
Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Wahai sobat semua,,,, sudah adakah persiapkan dan bekal untuk hari akhiratmu?
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan petunjuk dan hidayah kepada kita semua, Aammiin.Mudah-mudahan artikel ini dapat bermanfaat. Bila anda menyukai isinya, maka silahkan bagikan. Semoga isinya juga dibaca dan dapat bermanfaat pula untuk saudara, sahabat dan teman-teman kita yang lainnya.
Sampai berjumpa lagi di artikel bernuansa islami lainnya. Salam.
Post a Comment for "Berhati-hatilah di Usia 40 Tahun ke Atas (Sudah Cukupkah Bekal Anda?)"