Cara Membuat Pembukuan Keuangan Usaha Kecil
Mengapa harus tahu cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil? Karena dari sanalah pemilik usaha dapat tahu progres dan perkembangan bisnisnya. Pembukuan juga dapat meminimalkan kesalahan perhitungan dan memperkirakan apakah usahanya memperoleh keuntungan atau malah merugi.
Bukan hanya perusahaan besar yang perlu melakukan pembukuan keuangan dari periode tertentu. Usaha skala kecil juga harus membuatnya. Alasannya karena pembukuan itu nantinya akan menjadi dasar (patokan) perkembangan usaha.
Meskipun transaksi yang ada di usaha kecil tidak sebanyak pada perusahaan besar, pembukuan keuangan tidak boleh disepelekan.
Namun berdasarkan kenyataan dilapangan, ternyata masih ada pebisnis pemula yang belum tahu cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil.
Nah dengan ditulisnya artikel ini semoga bisa dapat membantu mereka.
Sebagai panduan, yuk lihat cara-caranya di bawah ini:
1. Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan
Cara pertama dalam membuat pembukuan keuangan yaitu mencatat arus kas masuk dan keluar. Banyak pengusaha kecil yang menjadikannya dalam satu tabel. Padahal yang benar yaitu membuatnya terpisah dan merinci sendiri-sendiri.
Dalam pencatatan pengeluaran, seluruh kas yang keluar harus dimasukkan ke pembukuan. Termasuk juga pembelian bahan baku, biaya operasional, dan gaji untuk karyawan. Agar lebih jelas, pada tabel harus diberikan tanggal, keterangan, dan nominalnya.
Tabel yang sama juga dibuat pada pencatatan pemasukan. Setiap ada transaksi yang membuat kas bertambah, harus dimasukkan ke pembukuan. Mencatat pengeluaran dan pemasukan hendaknya dilakukan setiap hari, tujuannya supaya tidak ada kesalahan hitung atau transaksi penting yang terlewat.
2. Mencatat Kas Utama
Pencatatan pengeluaran dan pemasukan akan mengakibatkan pembukuan keuangan yang baru. Kedua data tersebut digabung menjadi satu untuk mencatat arus kas utama. Selain tanggal, pemilik usaha membuat kolom dengan judul debet dan kredit.
Kolom debet diisi dengan nominal dari transaksi yang mengakibatkan kas utama bertambah. Sedangkan pada bagian kredit, dipakai untuk mencatat nominal pengeluaran kas. Lalu di kolom paling kanan diisi saldo setelah terjadi transaksi.
Membuat catatan arus kas utama ini memudahkan pemilik usaha untuk mengetahui laju kasnya. Selain itu juga dapat memperkirakan anggaran perusahaan yang berhubungan dengan uang masuk dan keluar. Agar tidak ada kekeliruan, lakukan terus-menerus dan setiap hari.
3. Membuat Pembukuan Stok Barang
Cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil tidak hanya dilakukan pada transaksi yang melibatkan kas saja. Tapi juga mencatat jumlah barang yang masuk maupun keluar dari gudang. Pencatatan ini disebut dengan pembukuan pada stok barang.
Apa fungsi pembukuan tersebut? Pertama, yaitu untuk memudahkan pemilik usaha dalam mengawasi persediaan barangnya. Jika stok barang terkontrol, maka permintaan pelanggan akan tetap bisa terpenuhi. Kegiatan manajemen barang juga akan lebih mudah dilakukan.
Pembukuan stok barang dilakukan dengan cara mencatat. Jadi catat setiap barang yang datang dan juga catat barang yang sudah terjual. Biasanya pencatatan dilakukan setiap hari dan juga pada saat restock.
Info Menarik Lainnya : Cara Menghitung Margin Laba Bersih (Untung atau Rugi)
4. Mencatat Inventaris Barang
Barang yang digunakan untuk mendukung kegiatan usaha biasanya dicatat dalam pembukuan inventaris barang.
Pencatatan pada inventaris barang dilakukan dengan cara:
- Memasukkan barang-barang bersifat tetap dan bertahan lama beserta jumlah dan nominalnya.
- Menulis setiap transaksi pembelanjaan maupun penjualan inventaris barang.
- Mencatat barang yang diperoleh dari pemberian orang lain untuk mendukung usaha atau sumbangan.
- Mencatat semua aset yang dimiliki terkait dengan usaha.
Tanpa disadari, pembukuan inventaris barang ini memberikan manfaat besar. Pemilik usaha lebih mudah mendeteksi keberadaan barang dan mencarinya jika hilang. Pencatatan ini juga difungsikan sebagai alat untuk menjaga aset bisnis dan mengawasi barang supaya kegiatan usaha terus berjalan.
Info Menarik Lainnya : Cara Manajemen Karyawan untuk Usaha Kecil, Simak Yuk!
5. Menyusun Laporan Laba Rugi
Semua pemilik usaha tidak boleh melewatkan cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil yang satu ini. Laporan laba rugi merupakan pemberian gambaran yang jelas mengenai hasil akhir suatu periode. Informasinya tentu dibutuhkan semua pelaku usaha untuk menentukan strategi yang tepat.
Bagaimana langkah menyusun laporan laba rugi? Caranya sangat mudah, yaitu:
- Menuliskan judul dan periode pencatatan laporan laba rugi.
- Tidak ada kolom yang dibuat. Tapi menulis rincian pemasukan dan nominalnya di suatu periode.
- Kemudian di bawahnya dicatat total beban yang dibayarkan selama periode tersebut.
- Terakhir tinggal mengurangi pemasukan dan total beban untuk mengetahui laba bersih atau rugi.
Hasil akhir yang ditulis pada laporan tersebut merupakan informasi yang menunjukkan apakah usaha mendapatkan laba atau rugi. Jika pemasukan lebih besar, sudah pasti laba bersih yang tercatat. Kalau bebannya lebih banyak, maka hasilnya akan sebaliknya.
Laporan laba rugi bisa dipakai pemilik usaha untuk mengevaluasi strategi usahanya. Kalau mengalami kerugian diperlukan cara menjalankan bisnis yang lain. Dapat juga memaksimalkan strategi lain agar laba semakin meningkat.
Info Menarik Lainnya : Cara Menghitung Laba Kotor, Pengertian, dan Manfaatnya
6. Membuat Laporan Perubahan Ekuitas
Pembukuan terakhir yang sering dilewatkan oleh pemilik usaha kecil adalah laporan mengenai perubahan ekuitas. Apa yang dicatat dalam laporan tersebut? Isinya yaitu informasi tentang total kekayaan yang dimiliki oleh pelaku bisnis.
Dalam usaha pasti ada harta perusahaan dan kepemilikan pribadi yang mungkin saja bercampur menjadi satu. Pencatatan inilah yang akan memisahkan keduanya. Tujuannya yaitu mengetahui berapa besar harta yang benar-benar dikhususkan untuk usaha.
Cara membuat laporan perubahan ekuitas adalah mencari selisih antara aktiva dan pasiva. Perubahan yang dicatat terjadi selama satu periode. Biasanya, laporan dibuat pada akhir periode.
Demikian penjelasan dari cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil yang tidak boleh disepelekan. Meskipun tidak memiliki keahlian akuntansi, pembukuan keuangan sebaiknya harus tetap dilakukan. Pemilik usaha bisa membuatnya secara sederhana dengan melihat contoh tabel di google.
Pembukuan ini dibuat untuk mengontrol arus keuangan, barang, maupun mengetahui laba rugi. Terlebih bagi usaha yang melakukan transaksi harian cukup banyak. Membuat pembukuan juga dapat dipakai untuk menentukan strategi usaha.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Cara Membuat Pembukuan Keuangan Usaha Kecil"