Simak! Cara Menghitung Keuntungan Warung yang Tepat
Usaha warung merupakan salah satu bisnis yang banyak digeluti oleh masyarakat menengah. Selain modalnya yang tidak sebesar restoran, warung juga merupakan tempat yang bisa didatangi oleh semua orang mulai dari pelajar hingga pekerja.
Untuk mengetahui apakah usaha yang sudah dijalankan profit atau tidak, maka ada baiknya setiap orang tahu cara menghitung keuntungan warung.
Dengan skalanya yang kecil, orang lain seringkali mengira bahwa keuntungan warung tidak besar.
Jadi, mereka selalu menganggap bahwa warungnya dalam kondisi yang baik saja dan untung.
Hal yang Perlu Diperhatikan Untuk Menghitung Keuntungan/ Kerugian Usaha
Sebelum membahas lebih detail mengenai cara menghitung keuntungan warung, ada baiknya para pengusaha mengetahui terlebih dahulu apa yang harus dipersiapkan.
Layaknya usaha lain, ketika membangun warung, pemilik tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal setiap harinya.
Oleh karena itu, pastikan untuk menghitung setiap biaya dengan benar untuk mengetahui kondisi warung.
Meskipun usaha warung berukuran kecil, namun setiap pemasukan dan pengeluaran perlu dicatat.
Untuk membantu para pemula atau pemilik usaha mengetahui cara menghitung keuntungan warung yang benar, maka jangan lupa untuk membuat laporan keuangan.
Agar mendapatkan laporan keuangan yang akurat, maka lakukan tips dan langkah-langkah berikut:
1. Mengetahui Modal yang Dimiliki & Detail Pemasukan
Hal pertama yang wajib dilakukan oleh setiap pengusaha, apapun itu jenisnya adalah mengetahui modal awal yang dimiliki. Ini yang nantinya akan dijadikan dasar apakah usaha warung yang dijalankan mengalami keuntungan dan kerugian.
Selain itu, dalam menjalankan usaha, setiap orang pastinya ingin balik modal. Untuk bisa mengetahui hal ini, maka ketahui lebih dulu jumlahnya di awal.
Selain modal, hal lain yang perlu dicatat secara detail oleh setiap pengusaha adalah pemasukan yang didapatkan setiap harinya.
Contohnya, jika pemasukan tersebut didapatkan dari hasil penjualan makanan, maka tulislah di bagian keterangan. Hal ini akan membantu para pemilik usaha mengidentifikasi sumber pendapatannya.
2. Mencatat Detail Pengeluaran
Mencatat pengeluaran sama pentingnya dengan pendapatan. Bahkan, terkadang ini lebih penting karena merupakan salah satu komponen utama dalam menentukan keuntungan sebuah usaha.
Perlu diketahui bahwa pengeluaran sebuah usaha sangat beragam, mulai dari biaya fix hingga yang variabel. Jadi, pastikan untuk mencatat semua biaya dengan detail dan benar.
3. Mengetahui Biaya Setiap Item yang Dijual
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan para pelaku usaha adalah tidak mengetahui biaya atau harga dari produk yang dijual.
Jadi, ketika memutuskan untuk menjual item atau makanan di warung, maka pastikan sudah mengetahui harga belinya, jual hingga keuntungan yang bisa didapatkan.
Hal yang sama pun berlaku ketika menjual makanan di warung. Berikan harga per porsi yang jelas agar tidak sampai bingung menghitung harga jual ataupun keuntungannya.
Khusus untuk barang yang bukan buatan sendiri, jangan lupa untuk mencatat stok nya juga.
4. Hindari Hutang
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika menjalankan usaha warung adalah menghindari hutang. Usahakan untuk tidak memberikan atau memiliki hutang kepada siapapun karena ini akan merugikan diri sendiri.
Selain itu, hutang bisa mengacaukan keuangan usaha. Jadi, pastikan setiap orang yang datang untuk membeli atau makan, membayar sesuai jumlahnya.
Info Menarik Lainnya : Cara Menghitung Laba Kotor, Pengertian, dan Manfaatnya
Langkah Untuk Menghitung Keuntungan Warung
Jika melakukan langkah-langkah diatas secara rutin, maka menyusun laporan keuangan usaha seharusnya tidak terlalu sulit.
Namun, agar tidak sampai salah dalam menyusunnya, berikut adalah beberapa biaya yang harus diperhitungkan dalam laporan tersebut:
1. Menghitung Biaya Produksi
Biaya pertama yang perlu dihitung oleh setiap pengusaha adalah biaya produksi dari produk yang dijual.
Jenis dari biaya ini pun ada beberapa macam, mulai dari yang tetap seperti gaji karyawan, sewa tempat hingga penyusutan mesin yang dimiliki.
Bagi usaha warung yang tidak memiliki karyawan, jangan lupa untuk tetap memberikan gaji untuk diri sendiri.
Sedangkan untuk biaya variabel biasanya jumlahnya tidak tetap setiap bulannya, tergantung dari jumlah produksi pada waktu tersebut. Semakin banyak yang diproduksi, maka jumlahnya akan semakin besar.
Contohnya, ketika ada tambahan pesanan, maka biaya variabel pada bulan tersebut seharusnya lebih tinggi dibandingkan pada saat tidak ada orderan.
2. Menentukan HPP & Profit yang Diinginkan
Setelah mengetahui biaya produksi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu makanan, jangan lupa untuk menghitung HPP nya.
Ini merupakan harga dasar penjualan agar tidak sampai rugi namun juga tidak untung. Namun karena ini merupakan sebuah usaha, pastikan untuk menambahkan sekian % sebagai profit yang diinginkan.
Contohnya, untuk memasak 10 ekor ayam, total HPP yang dikeluarkan adalah Rp 250.000. Agar tidak rugi, maka per ekor ayam dapat dijual dengan harga Rp 25.000.
Namun, untuk bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan, tambahkan 10% dari harga tersebut. Dengan begitu harga per ekornya menjadi, Rp 27.500.
Info Menarik Lainnya : Cara Menghitung Margin Laba Bersih (Untung atau Rugi)
3. Menyusun Laporan Keuangan
Jika sudah bisa mendapatkan kedua biaya diatas, maka saatnya menyusun laporan keuangan secara rutin.
Laporan tidak harus dibuat setiap hari, namun usahakan minimal seminggu sekali. Hal ini bisa menghindari kesalahan serta miss dalam perhitungan keuntungan dan kerugian usaha.
Pada prinsipnya, laporan keuangan hanya terdiri dari pemasukan dan pengeluaran usaha. Jika pencatatan pengeluaran dan pemasukan dilakukan secara rutin, maka penyusunan laporan ini seharusnya tidak sulit.
4. Mengidentifikasi Saldo Akhir & Pendapatan Bersih
Apabila laporan keuangan telah disusun, maka di akhir laporan pemilik bisa mengetahui saldo akhir yang dimiliki.
Cara menghitung keuntungan warung adalah dengan mengurangi saldo akhir dengan yang awal.
Mudahnya, apabila positif, maka bisa dikatakan usaha masih berjalan dengan baik dan mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya, jika negatif, cobalah cek kembali dan lihatlah apakah ada perhitungan yang salah. Jika ternyata tidak ada yang salah, maka bisa dikatakan bahwa usaha warung yang dijalani sedang mengalami kerugian dan perlu perbaikan.
Untuk melihat perbaikan yang perlu dilakukan, maka cek kembali bagian mana yang mengalami kerugian terbesar untuk diperbaiki.
Untuk memastikan bahwa saldo akhir yang dihitung benar, maka pastikan juga dengan uang yang ada saat ini.
Selain itu, pastikan juga setiap detail pengeluaran seperti diskon, komisi juga sudah masuk ke dalam perhitungan. Jangan sampai salah menghitung, mengira bahwa usaha untung namun nyatanya rugi.
Dengan mengetahui keuntungan bersih yang didapatkan setiap bulannya, para pemilik usaha bisa mengetahui kapan mereka balik modal. Selain itu, mereka bisa tahu kondisi usahanya, apakah sehat atau tidak.
Jadi, itulah cara menghitung keuntungan warung yang juga bisa diterapkan untuk usaha lainnya.
Info Menarik Lainnya : Cara Menghitung BEP Usaha dan Manfaatnya
Pastikan untuk mengidentifikasi setiap jenis biaya dengan benar dan jangan sampai ada yang kelewatan. Selain itu, jangan lupa untuk membuat laporan secara rutin untuk mengetahui apakah usaha sedang untung atau rugi.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Simak! Cara Menghitung Keuntungan Warung yang Tepat"