Modal Usaha Ayam Geprek Rumahan itu Kecil, Untungnya Besar
Modal usaha ayam geprek - Ayam geprek adalah makanan yang cukup fenomenal sejak awal kemunculannya. Menu ini menjadi salah satu peluang bisnis yang paling diminati oleh banyak orang, khususnya kalangan mahasiswa. Karena usaha ini bisa dirintis dirumah dengan modal kecil-kecilan dan dipasarkan lewat online maupun offline.
Ilustrasi Ayam Geprek. |
Yup! Modal usaha ayam geprek ini bisa dibilang cukup murah, dan punya peluang untuk berkembang dengan pesat.
Terlebih kreasi ayam geprek saat ini semakin beragam. Mulai dari dilumuri saus keju, saus barbeque, dan saus madu. Tentu, variasi kreasi ayam geprek ini menjadi salah satu faktor penentu dalam kesuksesan bisnis ayam geprek selain level kepedasan sambal bawangnya.
Ayam Geprek, Makanan Andalan Anak Kos Paling Laris
Seperti yang sudah disebutkan di awal, ayam geprek merupakan menu andalan anak kos yang cukup ramah kantong. Awalnya, ini merupakan ayam goreng penyet yang dapat ditemukan di warung lalapan. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, ayam goreng yang dipakai untuk penyetan ini bukanlah ayam goreng biasa, melainkan ayam goreng krispi dengan tekstur yang renyah.
Ayam goreng krispi ini kemudian digeprek di atas sambal bawang tanpa tomat. Jenis sambalnya pun berbeda dengan sambal yang ditemui di warung lalapan yang biasanya diberi tomat dan terasi. Dari tekstur sambalnya saja, sambal bawang di ayam geprek lebih padat dan berminyak.
Hal ini lah yang menjadikan ayam geprek menjadi favorit anak kos yang didominasi kaum remaja dan dewasa awal yang gemar menikmati sajian makanan pedas. Ayam geprek yang digeprak di atas sambal bawang otomatis membuat ayam tersebut menjadi pedas karena menyerap sambal bawangnya. Selain itu, tekstur ayam gorengnya menjadi lebih lembut dan mudah dipisahkan dari tulang sehingga sangat memanjakan penikmat ayam geprek ini.
Modal Usaha Ayam Geprek Rumahan Ini Tidak Sampai 300 Ribu Rupiah Lho!
Modal usaha ayam geprek ini terbilang cukup murah bila diproses di rumah tanpa warung. Nah, modal usaha ini dibagi beberapa macam.
Ada 3 macam modal yang harus dimiliki yaitu sebagai berikut:
1. Modal Usaha Alat Pembuat Ayam Goreng
Modal usaha ayam geprek yang pertama adalah alat-alat yang diperlukan untuk mengolah bahan baku mentah menjadi ayam geprek. Alat yang dibutuhkan adalah baskom, sendok, pengaduk, pisau, talenan, wajan, kompor, cobek dan ulekan. Selain itu, bila menambahkan nasi ke dalam menu artinya membutuhkan rice cooker atau magic jar untuk menanak nasi serta mangkok untuk membentuk nasi.
Selain itu, bila ingin memasak dalam jumlah banyak, tak ada salahnya menggunakan deep fryer agar ayam goreng lebih cepat matang. Kemudian, untuk ayam geprek hindari menggunakan blender untuk membuat sambalnya karena citarasa yang dikeluarkan akan berbeda.
Modal alat usaha ini dapat memanfaatkan peralatan dapur yang tersedia di rumah agar tidak mengeluarkan biaya untuk modal lagi. Bila orderan sudah semakin banyak, tak ada salahnya mulai membeli deep fryer agar kapasitas produksi tiap hari semakin meningkat seiring banyaknya jumlah pesanan.
2. Modal Bahan Baku
Modal usaha ayam geprek berupa bahan baku cukup sederhana. Pertama untuk ayam gorengnya, yaitu daging ayam pilih bagian paling banyak dikonsumsi yaitu bagian paha, dada, dan sayap. Kemudian, tepung krispi, telur, gula, garam, merica, dan minyak goreng.
Berikutnya untuk sambal bawangnya. Bawang putih, cabe rawit, gula, dan garam serta sedikit minyak goreng panas untuk mengeluarkan aroma sambal bawang. Tak lupa, agar lebih menarik beri level kepedasan agar pelanggan dapat memilih sambal dengan tingkat kepedasan sesuai dengan seleranya.
Selain itu, jangan lupa beras untuk nasi. Kemudian yang tak ketinggalan adalah kemasan dapat berupa styrofoam ataupun box makanan dengan label food grade yang harganya bisa 3 kali lipat dari kemasan styrofoam. Tak lupa siapkan stiker atau selotip segel untuk menjamin kebersihan dan keamanan ayam geprek tersebut.
Info Menarik Lainnya : Perhitungan Modal Usaha Fried Chicken
Modal yang diperlukan diperkirakan mencapai Rp dengan rincian sebagai berikut:
Daging ayam 2 kg Rp72.000
Tepung bumbu 1 kg Rp16.000
Telur 3 butir Rp6.000
Gula 50 gram Rp1000
Garam 50 gram Rp1000
Merica 1 bungkus Rp1.000
Minyak goreng 4 liter Rp50.000
Cabe rawit 500 gram Rp10.000
Bawang putih 250 gram Rp8.000
Beras 2 kilogram Rp24.000
Kemasan Styrofoam 24 pcs Rp12.000
Stiker & Selotip segel Rp3.000
Air 500 ml Rp1.000
Listrik Rp5.000
LPG Rp5.000
Total modal yang diperlukan dalam satu kali produksi adalah Rp215.000. Setiap kali produksi dapat menghasilkan 24 box paket ayam geprek dengan harga pokok produksi sekitar Rp8.950 per box.
Nah, jangan lupa untuk menambahkan profit yang ingin diperoleh. Anda bisa ambil margin 50% hingga 70%. Bila ingin mendapatkan keuntungan sebesar 50%, maka harga jualnya sekitar 13.500 per box.
Kalau Anda ingin ambil margin lebih tinggi sebesar 70%, maka Anda bisa memberikan tambahan berupa sayuran dan kerupuk. Sehingga harga jualnya menjadi Rp15.000 per box.
3. Modal Usaha Peralatan Marketing
Modal usaha berikutnya adalah peralatan marketing. Peralatan marketing ini dapat berupa banner yang dipasang di depan rumah, warung, tenda, bahkan mobil bila berjualan keliling. Selain banner, manfaatkan ponsel pintar dengan membuat akun resmi ayam geprek. Jangan lupa juga untuk memanfaatkan aplikasi editing gratis seperti Canva dan Mojo untuk membuat brosur, feed, dan tampilan video yang menggugah selera.
Info Menarik Lainnya : Cara Jadi Mitra Dan Perhitungan Keuntungan Franchise Sabana
Rancanglah Strategi Pemasaran Ayam Geprek Yang Menarik, Agar Orderannya Semakin Ramai
Usaha ayam geprek agar banyak pesanan diperlukan strategi pemasaran yang baik. Hal ini diperlukan untuk menarik minat calon pelanggan agar mau membeli produk ayam geprek. Mulai dari strategi pemesanan dengan sistem pre-order, paket bundling dengan minuman, dan masih banyak promo lainnya.
Nah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Promo
Pertama berikan promo di setiap hari tertentu. Misalnya, setiap hari Jumat bisa memberikan diskon sebesar 10% atau gratis ongkos kirim. Ya, promo semacam itu dipercaya akan meningkatkan penjualan di hari itu hingga dua kali lipat.
Walaupun terkadang masih ada kemungkinan target yang diharapkan tidak tercapai, namun cara ini bisa dicoba. Kemudian, promo ini dapat digabungkan dengan strategi pemasaran lain seperti kolaborasi dengan sajian lain atau brand lain.
2. Kolaborasi dengan sajian lain
Kedua adalah dengan membuat kolaborasi dengan sajian lain. Cara tersebut sering dikenal dengan istilah paket bundling. Ya, paket bundling ini biasanya disediakan untuk kalangan pelanggan yang memilih kepraktisan dalam menikmati ayam geprek.
Paket bundling ini bisa menggunakan 1 paket nasi ayam geprek dengan 1 gelas es teh manis. Bila pelanggan membeli 1 paket nasi ayam geprek seharga Rp15.000 dan 1 gelas es teh seharga Rp3.000. Totalnya akan menghabiskan uang sebanyak Rp18.000
Namun, dengan adanya paket bundling nasi ayam geprek dengan es teh manis harga yang ditawarkan bisa lebih murah bila membeli dengan a la carte. Misalnya, paket bundling nasi ayam geprek dengan es teh manis dapat menjadi Rp16.000. Bagi para pembeli tentu lebih memilih paket bundling daripada membeli a la carte yang lebih mahal.
3. Viralkan
Cara terakhir juga bisa memviralkan produk ayam geprek dengan cara memberikan promo bagi para pengguna sosial media yang mengunggah ulang postingan di media sosial resmi ayam geprek tersebut. Promosi dengan cara membuat viral dengan metode repost dan hashtag dipercaya mampu meningkatkan brand awareness.
Info Menarik Lainnya : 10 Usaha Franchise Makanan Terlaris Di Indonesia, Anda Ingin Coba?
Modal usaha ayam geprek ini terbilang cukup murah bukan? Hanya bermodalkan uang kurang dari Rp200.000 untung yang didapat juga banyak lho. Bila ingin membuat ayam geprek yang lebih murah meriah bisa mengurangi porsi ayam gorengnya untuk digantikan dengan tempe dan tahu sebagai lauk pelengkap.
Selamat mencoba ya!
Penulis by : Bang izal.
Thanks Brother🙏
ReplyDeleteIya sama-sama.
Delete