Berapa Modal Usaha Nasi Goreng? Simak Ulasan Selengkapnya
Nasi goreng adalah salah satu makanan populer dan digemari oleh banyak orang. Selain memiliki variasi yang beragam, nasi goreng juga dibandrol dengan harga terjangkau. Karena banyaknya target market dari nasi goreng, banyak pengusaha ingin mendirikan usaha nasi goreng. Namun, sebelumnya ketahui dulu berapa modal usaha nasi goreng yang dibutuhkan.
Jika mengetahui berapa modal usaha yang diperlukan, pengusaha akan mudah untuk menentukan strategi penjualan. Pasalnya, strategi penjualan akan berhubungan dengan kesuksesan dalam sebuah usaha, termasuk dalam usaha nasi goreng.
Berikut ini adalah ulasan mengenai modal usaha nasi goreng yang sebaiknya diketahui.
Berikut ini adalah modal usaha nasi goreng yang dibagi menjadi tiga bagian:
1 unit gerobak: Rp2.000.000
2 unit wajan penggorengan: Rp300.000
1 unit kompor 2 tungku: Rp250.000
2 unit spatula: Rp50.000
3 lusin piring plastik: Rp50.000
2 unit gas elpiji 3kg: Rp70.000
3 lusin sendok: Rp40.000
3 lusin garpu: Rp40.000
30 unit kursi plastik: Rp600.000
5 unit meja: Rp1.000.000
3 lusin gelas plastik: Rp85.000
Dari rincian tersebut, didapatkan total modal awal usaha nasi goreng adalah Rp7.285.000. Nominal tersebut cukup besar tetapi hanya akan dikeluarkan pada awal usaha saja. Selain itu, besarnya nominal modal awal usaha nasi goreng akan dipengaruhi banyak faktor. Misalnya, banyaknya peralatan ataupun perlengkapan yang dibutuhkan dalam merintis usaha nasi goreng.
Berikut ini adalah biaya operasional harian usaha nasi goreng yang bisa dijadikan referensi:
7kg beras: Rp100.000
1 ekor ayam: Rp35.000
2 liter minyak goreng: Rp25.000
3 kg telur ayam: Rp65.000
2 kg sosis: Rp100.000
1 kg sawi: Rp10.000
2 kg bakso: Rp125.000
1 kg kubis: Rp10.000
2 kg cabai merah: Rp50.000
500 gr bawang putih: Rp20.000
100 gr penyedap rasa: Rp10.000
500 gr gula: Rp10.000
2 lt kecap: Rp60.000
500 gr garam: Rp7.000
1 kg sambal: Rp150.000
250 gr bawang goreng: Rp30.000
500 gr bumbu racik: Rp30.000
1 kg kerupuk: 75.000
Total dari biaya operasional harian dalam usaha nasi goreng adalah Rp912.000. Biaya tersebut adalah biaya yang akan dikeluarkan setiap harinya jika ingin merintis usaha nasi goreng. Namun, besaran biaya operasional harian usaha nasi goreng akan tergantung pada seberapa banyak porsi yang ingin dijual per hari dan ragam menu yang ditawarkan.
Isi ulang gas elpiji 3 kg 2 buah 5 kali: Rp350.000
Sewa lokasi: Rp2.000.000
Listrik dan retribusi: Rp200.000
Upah 1 orang karyawan: Rp1.500.000
Jadi, perkiraan biaya operasional bulanan dari usaha nasi goreng adalah Rp4.050.000. Jika ingin menghitung biaya operasional harian perbulan dari usaha nasi goreng, maka perhitungannya adalah biaya harian dikalikan dengan jumlah hari buka usaha. Kalkulasinya adalah sebagai berikut Rp912.000 x 26 hari = 23.712.000.
Untuk menghitung total biaya operasional yang harus dibayarkan per bulan berarti kalkulasinya adalah total biaya operasional harian bulanan ditambahkan dengan biaya operasional bulanan. Jadi, perhitungannya adalah Rp23.712.000 + Rp.4.050.000 = Rp27.762.000.
Untuk menghitung kalkulasi potensi keuntungan, bisa diperoleh dari perhitungan harga per porsi dikalikan dengan maksimal penjualan per hari. Jadi, Rp25.000 dikalikan dengan 70 porsi, potensi keuntungan kotor per harinya adalah Rp1.750.000. Jika ingin menghitung keuntungan per bulan, kalkukasinya adalah keuntungan per hari dikalikan hari buka usaha.
Perhitungannya adalah Rp1.750.000 dikalikan dengan 26 hari, yaitu Rp45.500.000. Kemudian laba bersih bisa dihitung dari keuntungan per bulan dengan total biaya operasional. Jadi, perhitungan laba bersih yang didapatkan dari usaha nasi goreng adalah Rp45.500.000 –Rp27.762.000 = Rp17.738.000.
Nominal tersebut tentunya sangat menggiurkan karena bisa menutup modal usaha nasi goreng dalam beberapa bulan saja. Namun, nominal tersebut bisa didapat jika setiap harinya bisa menjual nasi goreng sesuai target. Jangan putus asa dulu, karena bisa mengikuti tips sukses membuka usaha nasi goreng berikut ini.
Promosi usaha nasi goreng bisa dilakukan melalui berbagai cara, baik secara offline maupun online. Namun, jika modal usaha nasi goreng yang dimiliki terbatas, bisa melakukan promosi melalui media sosial. Media sosial adalah media yang dapat diandalkan dalam melakukan promosi dan juga tidak membutuhkan biaya yang besar bahkan gratis.
Misalnya, bisa merintis usaha nasi goreng khas seafood yang kini masih jarang ditemui. Menu nasi goreng seafood pun macam-macam jenisnya, mulai dari nasi goreng kepiting, nasi goreng kerang, nasi goreng salmon, dan lain sebagainya. Dengan begitu, para pelanggan akan penasaran dan mencoba untuk membeli nasi goreng khas seafood yang jarang ditemui.
Pembeli juga lebih praktis dan juga bisa berhemat ketika memesan nasi goreng dari layanan delivery order. Hal ini karena tidak jarang layanan tersebut menawarkan banyak promo atau cashback yang menguntungkan pembeli maupun penjual. Jadi, selain target harian penjualan terpenuhi, pengenalan brand nasi goreng juga semakin meluas.
Itulah bagaimana perhitungan modal usaha nasi goreng beserta analisa omsetnya. Nominal tersebut tidak baku karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari skala usaha sampai target porsi per hari. Jika ingin memenuhi target porsi penjualan per harinya, ikutilah 3 tips sukses membuka usaha nasi goreng yang telah dijelaskan di atas.
.
Semoga bermanfaat.
Jika mengetahui berapa modal usaha yang diperlukan, pengusaha akan mudah untuk menentukan strategi penjualan. Pasalnya, strategi penjualan akan berhubungan dengan kesuksesan dalam sebuah usaha, termasuk dalam usaha nasi goreng.
Ilustrasi nasi goreng. |
Modal Usaha Nasi Goreng
Potensi usaha nasi goreng memang menggiurkan karena makanan ini memiliki banyak target market. Jika tertarik untuk merintis usaha yang satu ini, ketahui dulu modal usahanya sebagai persiapan.Berikut ini adalah modal usaha nasi goreng yang dibagi menjadi tiga bagian:
1. Modal Awal Usaha Nasi Goreng
Apabila ingin merintis usaha nasi goreng, persiapkan modal awal usaha nasi goreng. Modal awal ini adalah modal yang dipersiapkan untuk membeli seluruh perlengkapan dan juga peralatan dalam membuka usaha nasi goreng. Berikut ini adalah rincian modal awal usaha nasi goreng yang perlu diketahui:1 unit gerobak: Rp2.000.000
2 unit wajan penggorengan: Rp300.000
1 unit kompor 2 tungku: Rp250.000
2 unit spatula: Rp50.000
3 lusin piring plastik: Rp50.000
2 unit gas elpiji 3kg: Rp70.000
3 lusin sendok: Rp40.000
3 lusin garpu: Rp40.000
30 unit kursi plastik: Rp600.000
5 unit meja: Rp1.000.000
3 lusin gelas plastik: Rp85.000
Dari rincian tersebut, didapatkan total modal awal usaha nasi goreng adalah Rp7.285.000. Nominal tersebut cukup besar tetapi hanya akan dikeluarkan pada awal usaha saja. Selain itu, besarnya nominal modal awal usaha nasi goreng akan dipengaruhi banyak faktor. Misalnya, banyaknya peralatan ataupun perlengkapan yang dibutuhkan dalam merintis usaha nasi goreng.
2. Biaya Operasional Harian Usaha Nasi Goreng
Selain menghitung modal awal, perlu juga menghitung biaya operasional harian usaha nasi goreng. Biaya operasional harian usaha nasi goreng adalah biaya yang akan dikeluarkan setiap harinya ketika menjalankan bisnis nasi goreng.Berikut ini adalah biaya operasional harian usaha nasi goreng yang bisa dijadikan referensi:
7kg beras: Rp100.000
1 ekor ayam: Rp35.000
2 liter minyak goreng: Rp25.000
3 kg telur ayam: Rp65.000
2 kg sosis: Rp100.000
1 kg sawi: Rp10.000
2 kg bakso: Rp125.000
1 kg kubis: Rp10.000
2 kg cabai merah: Rp50.000
500 gr bawang putih: Rp20.000
100 gr penyedap rasa: Rp10.000
500 gr gula: Rp10.000
2 lt kecap: Rp60.000
500 gr garam: Rp7.000
1 kg sambal: Rp150.000
250 gr bawang goreng: Rp30.000
500 gr bumbu racik: Rp30.000
1 kg kerupuk: 75.000
Total dari biaya operasional harian dalam usaha nasi goreng adalah Rp912.000. Biaya tersebut adalah biaya yang akan dikeluarkan setiap harinya jika ingin merintis usaha nasi goreng. Namun, besaran biaya operasional harian usaha nasi goreng akan tergantung pada seberapa banyak porsi yang ingin dijual per hari dan ragam menu yang ditawarkan.
3. Biaya Operasional Bulanan Usaha Nasi Goreng
Modal usaha nasi goreng yang berikutnya yaitu mengenai biaya operasional bulanan. Sesuai dengan namanya, yaitu biaya ini akan dikeluarkan secara bulanan oleh pengusaha nasi goreng. Berikut ini adalah rincian mengenai biaya operasional bulanan usaha nasi goreng. Rincian ini bisa dijadikan patokan dalam membuka usaha nasi goreng:Isi ulang gas elpiji 3 kg 2 buah 5 kali: Rp350.000
Sewa lokasi: Rp2.000.000
Listrik dan retribusi: Rp200.000
Upah 1 orang karyawan: Rp1.500.000
Jadi, perkiraan biaya operasional bulanan dari usaha nasi goreng adalah Rp4.050.000. Jika ingin menghitung biaya operasional harian perbulan dari usaha nasi goreng, maka perhitungannya adalah biaya harian dikalikan dengan jumlah hari buka usaha. Kalkulasinya adalah sebagai berikut Rp912.000 x 26 hari = 23.712.000.
Untuk menghitung total biaya operasional yang harus dibayarkan per bulan berarti kalkulasinya adalah total biaya operasional harian bulanan ditambahkan dengan biaya operasional bulanan. Jadi, perhitungannya adalah Rp23.712.000 + Rp.4.050.000 = Rp27.762.000.
Analisa Potensi Keuntungan Usaha Nasi Goreng
Setelah mengetahui berapa modal usaha nasi goreng, kini saatnya menganalisa potensi keuntungan dari usaha nasi goreng. Untuk mengetahui potensi keuntungan, perkirakan dulu berapa target porsi yang akan dijual. Misalnya, dalam sehari mampu menjual sebanyak 70 porsi nasi goreng dengan harga 1 porsinya adalah Rp25.000.Untuk menghitung kalkulasi potensi keuntungan, bisa diperoleh dari perhitungan harga per porsi dikalikan dengan maksimal penjualan per hari. Jadi, Rp25.000 dikalikan dengan 70 porsi, potensi keuntungan kotor per harinya adalah Rp1.750.000. Jika ingin menghitung keuntungan per bulan, kalkukasinya adalah keuntungan per hari dikalikan hari buka usaha.
Perhitungannya adalah Rp1.750.000 dikalikan dengan 26 hari, yaitu Rp45.500.000. Kemudian laba bersih bisa dihitung dari keuntungan per bulan dengan total biaya operasional. Jadi, perhitungan laba bersih yang didapatkan dari usaha nasi goreng adalah Rp45.500.000 –Rp27.762.000 = Rp17.738.000.
Nominal tersebut tentunya sangat menggiurkan karena bisa menutup modal usaha nasi goreng dalam beberapa bulan saja. Namun, nominal tersebut bisa didapat jika setiap harinya bisa menjual nasi goreng sesuai target. Jangan putus asa dulu, karena bisa mengikuti tips sukses membuka usaha nasi goreng berikut ini.
Tips Sukses Membuka Usaha Nasi Goreng
Di atas telah dijelaskan mengenai modal usaha nasi goreng beserta analisa potensi omzet yang akan diterima per bulan. Dari hasil analisa tersebut, usaha nasi goreng memang begitu menggiurkan namun memiliki banyak saingan. Untuk mencapai target omzet yang diinginkan, lakukanlah 3 cara sukses berikut ini:1. Gencar Melakukan Promosi
Usaha nasi goreng memang sudah menjamur sekarang ini, maka tidak heran jika usaha ini sangat mudah ditemui di sudut-sudut kota. Oleh karena itu, jika ingin membuka usaha nasi goreng, penting untuk melakukan promosi yang gencar. Promosi yang gencar bisa menarik banyak minat pembeli karena pemyuka nasi goreng cukup banyak.Promosi usaha nasi goreng bisa dilakukan melalui berbagai cara, baik secara offline maupun online. Namun, jika modal usaha nasi goreng yang dimiliki terbatas, bisa melakukan promosi melalui media sosial. Media sosial adalah media yang dapat diandalkan dalam melakukan promosi dan juga tidak membutuhkan biaya yang besar bahkan gratis.
2. Mencari Brand yang Unik dan Menarik
Di seluruh penjuru Indonesia, usaha nasi goreng begitu menjamur. Oleh karena itu, cobalah untuk mencari brand yang unik dan juga menarik dari usaha nasi goreng yang ingin didirikan. Cobalah mencari merek atau konsep yang unik bagi usaha nasi goreng yang ingin dijual.Misalnya, bisa merintis usaha nasi goreng khas seafood yang kini masih jarang ditemui. Menu nasi goreng seafood pun macam-macam jenisnya, mulai dari nasi goreng kepiting, nasi goreng kerang, nasi goreng salmon, dan lain sebagainya. Dengan begitu, para pelanggan akan penasaran dan mencoba untuk membeli nasi goreng khas seafood yang jarang ditemui.
3. Bermitra dengan Layanan Delivery Order
Cara ketiga yang bisa ditempuh agar sukses dalam membuka usaha nasi goreng yaitu mendaftarkan usaha dengan layanan delivery order. Mendaftarkan usaha nasi goreng dengan delivery order dinilai dapat meningkatkan omzet penjualan harinya. Pasalnya, layanan delivery order bisa menjangkau lebih banyak pembeli.Pembeli juga lebih praktis dan juga bisa berhemat ketika memesan nasi goreng dari layanan delivery order. Hal ini karena tidak jarang layanan tersebut menawarkan banyak promo atau cashback yang menguntungkan pembeli maupun penjual. Jadi, selain target harian penjualan terpenuhi, pengenalan brand nasi goreng juga semakin meluas.
Itulah bagaimana perhitungan modal usaha nasi goreng beserta analisa omsetnya. Nominal tersebut tidak baku karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari skala usaha sampai target porsi per hari. Jika ingin memenuhi target porsi penjualan per harinya, ikutilah 3 tips sukses membuka usaha nasi goreng yang telah dijelaskan di atas.
.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih ulasannya, tapi corona gini susah semua.
ReplyDeleteMari kita sama2 berdoa semoga Pandemi Corona ini cepat berlalu, Aammiin.
Delete