Penting! Mengenalkan Mainan Tradisional Pada Anak Jaman Now
Serbuan game online di gadget terbukti telah menggerus eksistensi mainan tradisional. Padahal mainan tradisional sudah ada puluhan (bahkan ratusan tahun) di negeri kita. Namun, dominasi game online dan teknologi internet lainnya seolah telah menghapus jenis mainan tradisional dari ingatan anak-anak. Banyak anak-anak jaman now yang tidak tahu sama sekali tentang mainan tradisional.
Mirisnya, ada sebagian orang tua yang justru membiarkan anaknya larut dalam game online. Nyaris tidak ada usaha nyata untuk mengembalikan kejayaan mainan tradisional (yang sarat akan muatan moral, kebersamaan, dan juga manfaat). Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas tentang manfaat dan keutamaan mainan tradisional (beserta jenis-jenisnya).
Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Sudah sepatutnya orang tua memberikan mainan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Memang, anak generasi sekarang ini tergolong technology native (sudah terbiasa dengan perangkat canggih, misal gadget).
Faktanya sudah banyak sekali anak-anak jaman sekarang yang kecanduan bermain gadget (game online). Nah untuk mengantisipasi kecanduan tersebut, maka penting juga bagi anak-anak tersebut untuk mengenal mainan yang sesuai dengan perkembangan saraf motoriknya.
Contohnya, pada permainan gobak sodor, anak-anak bebas berlarian, berteriak, dan melompat. Tentu hal ini baik untuk perkembangan dan ketahanan fisiknya. Sedangkan pada permainan online, anak-anak cenderung diam dan statis. Parahnya lagi, mereka melakukan ini berjam-jam. Ini tentu buruk bagi kesehatan mata dan juga fisiknya.
Hampir semua jenis permainan tradisional memerlukan interaksi dengan pemain lain. Hal ini karena permainan tradisonal rata-rata dimainkan secara berkelompok. Kemampuan berinteraksi ini sangat penting untuk anak agar mereka mampu terjun ke masyarakat dengan baik nantinya.
Pengenalan mainan tradisional pada anak bukan semata-mata agar anak tahu tentang hal itu. Lebih dari itu semua, permainan tradisional adalah salah satu kearifan lokal yang harus terus dipertahankan. Nilai-nilai yang terkandung pada permainan-permainan itu tentu tidak dapat ditemukan pada mainan online. Di era teknologi dimana batasan-batasan semakin kabur, keberadaan nilai-nilai tentu harus tetap dipertahankan.
Orang tua haruslah menjadi pionir dalam hal mengenalkan mainan tradisional pada anak. Jangan hanya karena ingin anak diam, lalu malah memberinya gadget. Orang tua harusnya tetap mendorong anaknya untuk aktif bergerak dan bermain. Karena sejatinya, itulah dunia anak-anak itu. Keterampilan anak berinteraksi akan membuatnya peka pada permasalahan sosial nantinya.
Walaupun keberadaannya mulai dilupakan orang, namun mainan tradisional masih bisa ditemukan di beberapa tempat. Pedagang mainan pun masih ada yang menjual jenis mainan tradisional ini. Selain itu, pengenalan mainan tradisional juga bisa dilakukan oleh orang tua, kerabat atau kakek nenek.
Berikut ini jenis-jenis permainan yang bisa dikenalkan pada anak:
Permainan bola bekel adalah salah satu permainan tua. Dulu, orang-orang membuat sendiri bola bekelnya dengan cara merendam karet ke minyak tanah. Seiring perkembangan jaman, semakin banyak dijual bola bekel aneka warna. Permainan ini sangat menyenangkan karena menuntut ketangkasan dan konsentrasi.
Selain itu, sangat cocok untuk menjalin persahabatan dan kompetisi sehat karena sistem permainannya yang seru. Bola bekel dilemparkan, sambal menunggu bola mendarat pemain harus membolak-balik atau mengambil biji-biji bekel.
Mainan ini masih bisa ditemukan dengan mudah walaupun kini banyak yang terbuat dari plastik. Dulu, papan congklak terbuat dari kayu dan biji-biji dakon terbuat dari kulit kerang atau biji buah. Permainan ini sangat bermanfaat karena tanpa sadar melatih anak bermain strategi. Bagaimana caranya agar biji congklak jatuh di lubang yang tepat agar bisa memenangkan biji congklak lawan.
Selain bermain strategi, permainan ini juga mengajarkan anak untuk pandai berhitung. Melalui mainan ini, anak-anak juga melatih saraf motoriknya ketika menggenggam dan menyebarkan biji-biji congklak. Ada baiknya orang tua juga menemani anak bermain sambal bernostalgia masa kecil dulu.
Anak laki-laki sangat menggemari mainan ini. Permainan ini cukup mudah dan sangat menyenangkan bila dimainkan bersama-sama. Dalam permainan kelereng ini, kelereng para pemain akan dikumpulkan dan disusun sedemikian rupa. Berdasarkan undian, para pemain bergantian menyentil kelereng miliknya ke kelereng yang sudah disusun tadi. Semakin banyak kelereng yang terkena, maka dialah pemenangnya.
Ini adalah permainan yang sangat menuntut kerja sama tim dan juga stamina. Selain itu, permainan ini dimainkan secara berkelompok, berarti interaksi sosial terjadi di sini. Setiap kelompok harus membagi tugas dalam hal menjaga bentengnya agar tidak diserang tim lawan. Pemain yang kebagian tugas menyerang benteng lawan harus menghadapi kejaran dari tim lawan. Begitu seterusnya.
Mainan tradisional yang satu ini sudah mulai sulit ditemukan di perkotaan. Bahkan, di desa pun sudah jarang yang memainkan mainan ini. Faktor yang membuat egrang tersingkir adalah kurangnya produsen egrang. Tidak banyak lagi orang yang mau membuat egrang saat ini.
Padahal, bermain egrang sangatlah menyenangkan dan bisa digunakan untuk melatih keberanian serta keseimbangan pada anak. Egrang terdiri dari dua kayu atau bambu panjang yang di bagian tengah diberi pijakan. Pemain harus memijakkan kakinya di sana kemudian berjalan menggunakan egrang tersebut. Pemain yang paling cepat mencapai tujuanlah yang menang.
Walaupun masih mudah ditemui, sudah mulai jarang anak-anak yang bermain layangan di sore hari. Hal ini karena kurangnya lahan bermain layangan. Kemudian, juga karena skill anak-anak bermain layangan menjadi kurang karena budaya main layangan sudah terkikis.
Jaman dulu, rata-rata anak membuat sendiri layangannya. Secara tidak langsung, ini melatih anak untuk mandiri dan gigih berjuang. Tidak jarang layangan yang sudah dibuat tidak bisa diterbangkan, maka seluruh proses harus diulang. Ada baiknya mainan tradisional ini diajarkan kembali ke anak-anak.
Mainan ini sangat mudah dibuat. Dengan kemauan dan ketekunan, maka bisa dihasilkan rantai dari karet yang disambung-sambung. Satu mata rantai bisa terdiri dari 5-10 karet. Semakin banyak semakin kuat rantai tali tadi. Kemudian, masing-masing ujung tali karet tadi dipegang oleh dua pemain. Pada tali yang direntangkan, pemain harus melompatinya.
Permainan ini melatih ketangkasan dan membentuk stamina yang baik. Selain itu, yang terpenting adalah terbentuknya interaksi sosial yang positif dari permainan ini. Lebih lagi, permainan ini membentuk mental anak untuk berani melewati rintangan. Tali yang semakin tinggi tetap harus dilompati, di sinilah tantangannya.
Karena permainan ini tidak memerlukan alat, permainan ini masih banyak ditemukan. Mempertahankan keberadaan permainan ini sangat penting karena nilai moral yang terkandung di dalamnya sangat baik. Ketika seorang pemain mendapat giliran jaga dan harus mencari teman-temannya yang bersembunyi, ia sebenarnya sedang belajar sesuatu. Sesuatu itu adalah mencoba segala kemungkinan untuk mendapatkan hasil.
Keluarga dan institusi pendidikan harus terus mengenalkan mainan tradisional ini kepada anak. Semakin dini anak mengenal, maka semakin banyak nilai-nilai positif yang dapat diserap. Ini dapat membantu membentuk karakter anak menjadi anak Indonesia yang berbudi pekerti luhur. Kemajuan teknologi itu baik, namun jangan juga sampai menghilangkan kearifan lokal yang sudah ada.
Semoga infotmasi ini dapat bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel menarik selanjutnya.
Salam.
Penulis by : Bang izal.
Ilustrasi seorang pedagang mainan tradisional (gangsing bambu). |
Pentingnya Pengenalan Mainan Tradisional Pada Anak
Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Sudah sepatutnya orang tua memberikan mainan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Memang, anak generasi sekarang ini tergolong technology native (sudah terbiasa dengan perangkat canggih, misal gadget).
Faktanya sudah banyak sekali anak-anak jaman sekarang yang kecanduan bermain gadget (game online). Nah untuk mengantisipasi kecanduan tersebut, maka penting juga bagi anak-anak tersebut untuk mengenal mainan yang sesuai dengan perkembangan saraf motoriknya.
Permainan tradisional selalu mengedepankan aktivitas fisik.
Contohnya, pada permainan gobak sodor, anak-anak bebas berlarian, berteriak, dan melompat. Tentu hal ini baik untuk perkembangan dan ketahanan fisiknya. Sedangkan pada permainan online, anak-anak cenderung diam dan statis. Parahnya lagi, mereka melakukan ini berjam-jam. Ini tentu buruk bagi kesehatan mata dan juga fisiknya.
Selain manfaat kesehatan, mainan tradisional juga melatih anak untuk bersosialisasi dan berinteraksi langsung dengan teman.
Hampir semua jenis permainan tradisional memerlukan interaksi dengan pemain lain. Hal ini karena permainan tradisonal rata-rata dimainkan secara berkelompok. Kemampuan berinteraksi ini sangat penting untuk anak agar mereka mampu terjun ke masyarakat dengan baik nantinya.
Bagamanakah caranya untuk melestarikan mainan tradisional sebagai kearifan lokal?
Pengenalan mainan tradisional pada anak bukan semata-mata agar anak tahu tentang hal itu. Lebih dari itu semua, permainan tradisional adalah salah satu kearifan lokal yang harus terus dipertahankan. Nilai-nilai yang terkandung pada permainan-permainan itu tentu tidak dapat ditemukan pada mainan online. Di era teknologi dimana batasan-batasan semakin kabur, keberadaan nilai-nilai tentu harus tetap dipertahankan.
Pak pi'i, seorang pengrajin mainan tradisional. Pada foto ini dia sedang menjajakan produk buatannya sendiri di salah satu jalan raya kota Surabaya. |
Info Menarik Lainnya : Usaha Mainan Anak Keliling Dan Tips Agar Jualan Laris Manis
Jenis-Jenis Mainan Tradisional yang Mengasyikkan
Walaupun keberadaannya mulai dilupakan orang, namun mainan tradisional masih bisa ditemukan di beberapa tempat. Pedagang mainan pun masih ada yang menjual jenis mainan tradisional ini. Selain itu, pengenalan mainan tradisional juga bisa dilakukan oleh orang tua, kerabat atau kakek nenek.
Berikut ini jenis-jenis permainan yang bisa dikenalkan pada anak:
Bola Bekel
Permainan bola bekel adalah salah satu permainan tua. Dulu, orang-orang membuat sendiri bola bekelnya dengan cara merendam karet ke minyak tanah. Seiring perkembangan jaman, semakin banyak dijual bola bekel aneka warna. Permainan ini sangat menyenangkan karena menuntut ketangkasan dan konsentrasi.
Selain itu, sangat cocok untuk menjalin persahabatan dan kompetisi sehat karena sistem permainannya yang seru. Bola bekel dilemparkan, sambal menunggu bola mendarat pemain harus membolak-balik atau mengambil biji-biji bekel.
Congklak/Dakon
Mainan ini masih bisa ditemukan dengan mudah walaupun kini banyak yang terbuat dari plastik. Dulu, papan congklak terbuat dari kayu dan biji-biji dakon terbuat dari kulit kerang atau biji buah. Permainan ini sangat bermanfaat karena tanpa sadar melatih anak bermain strategi. Bagaimana caranya agar biji congklak jatuh di lubang yang tepat agar bisa memenangkan biji congklak lawan.
Selain bermain strategi, permainan ini juga mengajarkan anak untuk pandai berhitung. Melalui mainan ini, anak-anak juga melatih saraf motoriknya ketika menggenggam dan menyebarkan biji-biji congklak. Ada baiknya orang tua juga menemani anak bermain sambal bernostalgia masa kecil dulu.
Kelereng
Anak laki-laki sangat menggemari mainan ini. Permainan ini cukup mudah dan sangat menyenangkan bila dimainkan bersama-sama. Dalam permainan kelereng ini, kelereng para pemain akan dikumpulkan dan disusun sedemikian rupa. Berdasarkan undian, para pemain bergantian menyentil kelereng miliknya ke kelereng yang sudah disusun tadi. Semakin banyak kelereng yang terkena, maka dialah pemenangnya.
Gobak Sodor/Bentengan
Ini adalah permainan yang sangat menuntut kerja sama tim dan juga stamina. Selain itu, permainan ini dimainkan secara berkelompok, berarti interaksi sosial terjadi di sini. Setiap kelompok harus membagi tugas dalam hal menjaga bentengnya agar tidak diserang tim lawan. Pemain yang kebagian tugas menyerang benteng lawan harus menghadapi kejaran dari tim lawan. Begitu seterusnya.
Info Menarik Lainnya : Difie Toys, Grosir Mainan Serba 500 hingga 1000an di Jakarta
Egrang
Mainan tradisional yang satu ini sudah mulai sulit ditemukan di perkotaan. Bahkan, di desa pun sudah jarang yang memainkan mainan ini. Faktor yang membuat egrang tersingkir adalah kurangnya produsen egrang. Tidak banyak lagi orang yang mau membuat egrang saat ini.
Padahal, bermain egrang sangatlah menyenangkan dan bisa digunakan untuk melatih keberanian serta keseimbangan pada anak. Egrang terdiri dari dua kayu atau bambu panjang yang di bagian tengah diberi pijakan. Pemain harus memijakkan kakinya di sana kemudian berjalan menggunakan egrang tersebut. Pemain yang paling cepat mencapai tujuanlah yang menang.
Layangan
Walaupun masih mudah ditemui, sudah mulai jarang anak-anak yang bermain layangan di sore hari. Hal ini karena kurangnya lahan bermain layangan. Kemudian, juga karena skill anak-anak bermain layangan menjadi kurang karena budaya main layangan sudah terkikis.
Jaman dulu, rata-rata anak membuat sendiri layangannya. Secara tidak langsung, ini melatih anak untuk mandiri dan gigih berjuang. Tidak jarang layangan yang sudah dibuat tidak bisa diterbangkan, maka seluruh proses harus diulang. Ada baiknya mainan tradisional ini diajarkan kembali ke anak-anak.
Lompat Tali
Mainan ini sangat mudah dibuat. Dengan kemauan dan ketekunan, maka bisa dihasilkan rantai dari karet yang disambung-sambung. Satu mata rantai bisa terdiri dari 5-10 karet. Semakin banyak semakin kuat rantai tali tadi. Kemudian, masing-masing ujung tali karet tadi dipegang oleh dua pemain. Pada tali yang direntangkan, pemain harus melompatinya.
Permainan ini melatih ketangkasan dan membentuk stamina yang baik. Selain itu, yang terpenting adalah terbentuknya interaksi sosial yang positif dari permainan ini. Lebih lagi, permainan ini membentuk mental anak untuk berani melewati rintangan. Tali yang semakin tinggi tetap harus dilompati, di sinilah tantangannya.
Petak Umpet
Karena permainan ini tidak memerlukan alat, permainan ini masih banyak ditemukan. Mempertahankan keberadaan permainan ini sangat penting karena nilai moral yang terkandung di dalamnya sangat baik. Ketika seorang pemain mendapat giliran jaga dan harus mencari teman-temannya yang bersembunyi, ia sebenarnya sedang belajar sesuatu. Sesuatu itu adalah mencoba segala kemungkinan untuk mendapatkan hasil.
Info Menarik Lainnya : Peluang Bisnis Mainan dan Berbagai Kelebihannya
Keluarga dan institusi pendidikan harus terus mengenalkan mainan tradisional ini kepada anak. Semakin dini anak mengenal, maka semakin banyak nilai-nilai positif yang dapat diserap. Ini dapat membantu membentuk karakter anak menjadi anak Indonesia yang berbudi pekerti luhur. Kemajuan teknologi itu baik, namun jangan juga sampai menghilangkan kearifan lokal yang sudah ada.
Semoga infotmasi ini dapat bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel menarik selanjutnya.
Salam.
Penulis by : Bang izal.
Post a Comment for "Penting! Mengenalkan Mainan Tradisional Pada Anak Jaman Now"