Mazri Seller, Salah Satu Pebisnis Toko Mainan Dan Airsoft Gun Sukses di Indonesia
Cukup lama juga saya vakum menulis, sekitar 1 bulanan. Penyebabnya karena kesibukan urusan bisnis di dunia offline yang semakin padat saja. Nah, kebetulan saat ini saya sedang ada waktu senggang, sehingga kembali ada waktu luang untuk menulis di blog ini.
(Pada toko online miliknya, biasanya dia menyebut dirinya dengan nama (brand) "Mazri Seller").
Pada bulan puasa dan lebaran di tahun-tahun sebelumnya dia selalu menyetok produk/unit airsoft gun spring dalam jumlah besar. Dan biasanya tiap lebaran H+1 hingga 2 minggu kemudian semua stok ersop itu selalu habis terjual.
Pada artikel kali ini saya akan menulis tentang profil seorang pedagang mainan, yang namanya sudah cukup populer di dunia offline maupun online.
Kepopulerannya tersebut tidaklah terlalu mengherankan. Sebab, selain sebagai pebisnis toko mainan, dia juga seorang pehobi olahraga menembak (Airsoft gun).
Kepopulerannya tersebut tidaklah terlalu mengherankan. Sebab, selain sebagai pebisnis toko mainan, dia juga seorang pehobi olahraga menembak (Airsoft gun).
Orang itu adalah adik kandung saya sendiri, bernama Mazri.
(Pada toko online miliknya, biasanya dia menyebut dirinya dengan nama (brand) "Mazri Seller").
Nah, yang unik dengan orang ini adalah : dia mampu (dengan cerdiknya) memanfaatkan hobinya tersebut untuk membangun jaringan bisnis dan branding diri. Dan strategi yang dilakukannya cukup jitu, yaitu dengan cara bergabung (secara aktif) ke dalam komunitas/sesama pehobi airsoft gun.
Salah satu komunitas pehobi airsoft gun yang di ikutinya adalah "Crash X". Setiap sekali seminggu, si Mazri ini selalu aktif mengikuti acara sukir bersama anggota komunitasnya tersebut.
Note: 'Sukir' ini berasal dari kata Skirmish. Pengertiannya kurang lebih adalah latihan olahraga tembak menembak di antara sesama pehobi airsoft gun. Latihan tersebut biasanya diadakan di sebuah tempat/lapangan terbuka.
Nah, pada komunitas Crash X itulah si Mazri ini menyalurkan hobinya, sekaligus memasarkan produk/unit airsoft gun miliknya. Hobi sekaligus bisnis yang menyenangkan ini telah dijalaninya sejak pertengahan tahun 2014. Jadi sudah sekitar 5 tahun dia menekuni bisnisnya tersebut.
Saat ini pelanggan dan reseller toko onlinenya sudah tersebar dari seluruh wilayah Indonesia. Bisa dikatakan adik saya ini sudah sukses dengan bisnis mainan hobinya itu. Bahkan pencapaian bisnisnya (baca: omsetnya) sudah mampu menyaingi omset toko mainan milik abangnya (penulis). Hehe ☺
Napak Tilas ke Masa-Masa Awal Merintis Usaha Mainan.
Sesungguhnya adik laki-laki saya ini adalah 'alumni' pedagang kaki lima. Yaitu sebuah lokasi di depan lahan parkir yayasan SD islam PB. Jenderal Soedirman, Jakarta Timur.
Dahulu lapak miliknya berupa meja ukuran 2 x 1 meter, beratap terpal. Posisi lapaknya itu berjejer dengan lapak milik saya dan ibu saya.
Dahulu lapak miliknya berupa meja ukuran 2 x 1 meter, beratap terpal. Posisi lapaknya itu berjejer dengan lapak milik saya dan ibu saya.
Kami sekeluarga (Ibu, kakak dan adik) telah biasa berjualan di lahan parkir sekolahan itu (sejak tahun 2003an). Adik perempuan saya juga pernah ikut berjualan di sana. Tetapi yang paling lama bertahan berdagang di sana adalah saya sendiri (penulis), Mazri, dan Ibu saya. Silahkan baca kisah lainnya di sini : Ibuku, Wanita Gigih Yang Sukses Membangun Bisnis Dari Nol
Pada tahun 2007an kami mendengar desas-desus bahwa semua pedagang kaki lima di area parkiran itu akan di gusur semuanya. Mendengar kabar tersebut, Ibu saya, Mazri, dan adik-adik perempuan saya yang lain segera berembuk untuk mengambil langkah cepat. Dan hasilnya mereka memutuskan untuk segera membuka toko mainan.
Saat itu si Mazri yang ditugasi untuk mencari toko mainan, dan akhirnya berhasil mendapatkannya di kawasan Condet, Jakarta Timur. Toko mainan itulah tonggak awal bisnis keluarga kami. Dalam rentang waktu 10 tahun kemudian (2017), grup bisnis keluarga kami terus berkembang pesat menjadi 4 toko mainan dan 1 toko pakaian. Termasuk salah satunya toko mainan milik penulis yang berlokasi di kawasan Kalisari Jakarta Timur.
Fyi, keputusan untuk segera membuka toko mainan di tahun 2007 tersebut sangat penting untuk kami lakukan. Tujuan utamanya adalah untuk berjaga-jaga jika nanti kami sudah tidak bisa berdagang lagi di sana, maka Mazri dan Ibu saya sudah siap menghadapinya (karena sudah memiliki toko mainan).
Dan ternyata spekulasi kami itu benar-benar terjadi. Selang 3 tahun kemudian, pedagang kaki lima sudah tidak boleh lagi berdagang di lahan parkir depan SD tersebut. Banyak teman-teman kami sesama pedagang PKL yang menyesal (karena terlambat mengambil langkah antisipasi). Mereka merasa kebingungan, karena mencari lapak baru di sekolahan lain tidaklah mudah. Sebab biasanya sudah ada pedagang lama (dan berjualan produk sejenis) di sekolahan tersebut.
Mungkin Anda akan bertanya : "Kok pada keterangan diatas gak ada disebutkan nama Anda Bang izal? (untuk ikut berembuk dan mencari toko)"
Hehehe iya benar,,, karena saat itu saya tidak berada di Jakarta. Ketika itu saya sedang berada di kota Padang. Waktu itu saya sedang bekerja (sambil belajar ilmu bengkel ban) kepada suaminya bibi saya. Saya sengaja menuntut ilmu ke padang, dengan tujuan jika sudah mahir nanti akan membuka usaha bengkel sendiri di Jakarta.
Nah pada tahun 2010 saya kembali lagi ke jakarta. Namun saya tidak jadi buka usaha bengkel, tapi malah ikutan buka toko mainan sampai sekarang. Kenapa saya tidak jadi buka bengkel? Cukup panjang ceritanya, baca aja di sini: Berkelana ke Kota Padang (My Story)
Nah pada tahun 2010 saya kembali lagi ke jakarta. Namun saya tidak jadi buka usaha bengkel, tapi malah ikutan buka toko mainan sampai sekarang. Kenapa saya tidak jadi buka bengkel? Cukup panjang ceritanya, baca aja di sini: Berkelana ke Kota Padang (My Story)
Demikianlah napak tilas singkat tentang masa-masa awal bisnis mainan keluarga saya (yang notabene si Mazri juga ikut termasuk di dalamnya).
Kisah Awal Mula Mazri Menjual Unit/Produk Airsoft Gun.
Yang saya tahu, awal mula adik saya ini menekuni bisnis mainan hobi menembak ini adalah karena faktor "tidak disengaja". Jadi ceritanya pada bulan puasa tahun 2014 itu dia sedang salah spekulasi.
Pada bulan puasa dan lebaran di tahun-tahun sebelumnya dia selalu menyetok produk/unit airsoft gun spring dalam jumlah besar. Dan biasanya tiap lebaran H+1 hingga 2 minggu kemudian semua stok ersop itu selalu habis terjual.
Nah, mungkin pada tahun 2014 itu trend mainan airsoft gun semakin menurun, sehingga sudah jauh berkurang peminatnya. Maraknya razia produk mainan tembakan ini (oleh polisi) juga menjadi salah satu penyebab yang membuat semakin lesunya penjualan produk ini ketika itu.
Baca juga : Kenapa Airsoft Gun Dilarang Beredar Bebas?
Alhasil produk mainan airsoft gun spring jadi banyak menumpuk di gudangnya si Mazri ini.
Beberapa bulan kemudian, adik saya ini kemudian iseng mengupload salah satu produk airsoft gun ke akun Facebooknya.
|
Tanpa di sangka-sangka ternyata responnya luar biasa! Banyak diantara teman-teman si Mazri ini kemudian memesan dan mengorder produk mainan olahraga tersebut. Dari sanalah semuanya berawal, dan bisnisnya terus menggelinding dan membesar bagai bola salju hingga sekarang.
Dari awalnya hanya pedagang airsoft gun spring murahan (yang produknya didapatkan dari grosiran Asemka), kemudian adik saya ini pun mulai belajar mengimport produk/unit airsoft gun sendiri ke China.
Dari awalnya hanya pedagang airsoft gun spring murahan (yang produknya didapatkan dari grosiran Asemka), kemudian adik saya ini pun mulai belajar mengimport produk/unit airsoft gun sendiri ke China.
Kini semua produk airsoft gun (dan aksesoris) tersedia lengkap di tokonya. Mulai dari unit airsoft gun termurah seharga 50 ribu rupiah/pcs, hingga unit ersoft berbahan metal (AEG) yang harganya mencapai 5 - 8 jutaan rupiah/pcs.
Belakangan ini dia juga mulai mengimport unit mainan olahraga berpeluru gel (Water Gel Gun atau biasa di singkat unit WGG). Intinya adik saya ini bisa dikatakan cukup sukses di bidangnya. Dan ini jadi tantangan dan PR tersendiri bagi saya (abangnya). Lhooo iya,,,, Masa iya abangnya bisa kebalap sama adik sendiri? He-he-he (Just Kidding).
Demikianlah profil dan kisah singkat Mazri (dengan nama brand toko onlinenya "Mazri Seller").
Jika Anda ingin berkenalan dengannya, bisa kunjungi saja akun Facebooknya di sini : Mazri Seller.
Atau bisa juga langsung ngobrol dengan cara menghubunginya di nomor WA : 0812 8241 8547
Semoga info ini dapat bermanfaat, dan sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya. Salam.
Penulis by : Bang izal.
ada online shop di toped, sopi, atau bukalapak nggak itu bang?
ReplyDeleteAda toko onlinenya di Tokopedia. Cari aja Alimaro
Deleteokay bang, udah pernah liat toped alimaro.. ternyata adeknya toh :D
Deletebtw, M24 nya masih belum bisa import ini bang?
Belum bisa om.
Delete