Benarkah Orang yang Bermodal Kecil Sulit Sukses?
Jumpa lagi dengan bang izal. ☺
Semoga kita semuanya dalam keadaan baik dan sehat selalu ya. Aammiin.
Pada pertemuan kali ini saya ingin sharing, bercerita, sekaligus berdiskusi dengan teman-teman semua.
Dalam diskusi kali ini kita akan membahas suatu anggapan yang tanpa sadar sering menggelayuti minset/alam bawah sadar kita, yaitu kesuksesan itu (seolah) mutlak bergantung pada modal.
Dan efeknya melemahkan semangat (sebagian) teman-teman kita yang ingin mencoba membuka usaha kecil-kecilan tapi modalnya minim atau pas-pasan.
Sering sekali terjadi dan tertanam di alam bawah sadar sebagian dari kita, bahwa modal itu adalah melulu soal uang, uang dan uang!
Juga faktor keberhasilan dianggap bergantung pada fasilitas dan semua kemudahan dalam merintis usaha. Kalau uang banyak, dan semua fasilitas pendukung tersedia, maka dianggap kesuksesan pasti mudah diraih!
Dalam minset alam bawah sadar telah tertanam seakan-akan keberhasilan itu hanya monopoli orang yang berduit saja.
Jadi logikanya : kalau tidak bermodal berarti sudah mati kutu, berarti sudah tidak bisa bergerak lagi,
tidak berkutik!
tidak berkutik!
Memang betul,,,,salah satu pendukung dalam usaha adalah modal dan segala fasilitas penyangganya.
Itu betul, tapi tidak berlaku mutlak !
Sebagian dari kita terkadang seakan lupa pada modal yang paling prinsip dan paling utama dari manusia,
yaitu :
-semangat,
-keyakinan dan
-kemauan.
Tiga point di atas itulah modal yang paling utama!
Juga harta yang paling berharga!!
Masih sedikit dari kita yang mau (berani) merubah cara dan pola berfikir.
Yaitu merubah sisi kekurangan kita (minim modal dan fasilitas) menjadi sisi kelebihan kita!
Mungkin diantara teman-teman ada yang kurang mudeng, dan bertanya :
"Maksudnya gimana bang izal?"
Jadi maksudnya begini :
Cobalah tanamkan pada diri dan alam bawah sadar kita, ucapkanlah pada diri kita sendiri ;
"Kekurangan modal ini justru harus menjadi 'kelebihan' saya!".
Cobalah tanamkan pada diri dan alam bawah sadar kita, ucapkanlah pada diri kita sendiri ;
"Kekurangan modal ini justru harus menjadi 'kelebihan' saya!".
Saya harus sering mengingat suatu ungkapan :
"orang kalau sedang kepepet seharusnya justru keluar sisi kreatifitasnya!!".
Tanamkanlah ucapan dan ungkapan diatas itu pada alam bawah sadar kita.
Justru dengan modal yang minim itu harus membuat kita semakin terpacu!
Membuat kita semakin gigih untuk berusaha,,,,,berusaha,,,,, dan terus berusaha!
Hingga sampai akhirnya pada suatu saat kita bisa mencapai semua cita-cita itu. Yaitu kesuksesan, keberhasilan.
Dan percayalah,,,,,
Setelah semua perjuangan yang sangat gigih itu tercapai, dan semua kesuksesan telah berhasil teman-teman raih, maka akan ada 'bonus' lain yang akan teman-teman dapatkan.
Yaitu :
Jam terbang yang tinggi (baca : SKILL, PENGALAMAN, dan KETANGGUHAN) di bidang usaha yang telah diraih kesuksesannya itu!
Dan tiga hal diatas (Skill, pengalaman, ketangguhan) sebenarnya termasuk aset mahal dan modal paling berharga yang telah teman-teman dapatkan, yaitu 'jam terbangnya sudah tinggi'.
Jadi apabila suatu saat bisnisnya sedang diterpa goncangan masalah, teman-teman sudah tidak akan panik dan bingung lagi dalam menghadapinya.
Kenapa?
Karena 'mental bisnis' telah terlatih dan terbiasa!
Karena dahulu pada saat merintis telah kenyang dengan berbagai kesulitan dan perjuangan.
Sudah khatam! ☺
Sudah khatam! ☺
Jadi,,,,,,,,,
Kekuatan yang terbesar dan paling utama dalam merintis usaha itu tidak mutlak pada materi (modal). Karena sifat materi itu hanyalah sebagai alat!
Dan yang namanya alat, hasilnya ya tergantung siapa dan bagaimana orang yang memakainya.
Modal materi pas-pasan bisa berkembang menjadi besar, sebaliknya modal materi ratusan juta bisa pula habis tandas! Nanti dibawah saya ceritakan kisah nyatanya.
Kekuatan hati (semangat),
Kekuatan fikiran (keyakinan) dan
Daya juang (kemauan).
Paduan dari kekuatan hati, fikiran dan kemauan itulah yang akan dapat menciptakan adrenalin.
Daya juang (kemauan).
Paduan dari kekuatan hati, fikiran dan kemauan itulah yang akan dapat menciptakan adrenalin.
Yang akan mampu menembus batas-batas kemustahilan dan meruntuhkan semua tembok penghalang.
Teman-teman,,,,,,,,
Dalam kisah klasik sejarah Islam, telah tercatat bagaimana heroiknya semangat, keyakinan dan keteguhan hati kaum muslimin. Yang pada saat itu jumlahnya masih sedikit, namun mampu memenangkan pertempuran melawan kaum kafir quraysi di medan perang badar.
Secara hitungan dan logika sangat kecil kemungkinan, bahkan hampir mustahil umat islam pada saat itu akan menang. Dengan jumlah pasukan hanya 300 orang melawan 1000 orang.
Secara akal jelas mustahil!
Tapi telah tercatat abadi dalam sejarah.
Dengan kekuatan yang benar-benar tidak seimbang (perbandingan 3:1), namun kaum muslimin bisa mencapai kemenangan gemilang pada perang badar itu.
Begitu pula dengan kisah klasik kaum bani israil.
Bagaimana heroiknya keyakinan dan semangat Nabi Daud, dengan hanya bermodalkan senj*ta pelontar (ketapel) namun mampu mengalahkan dan membunuh Jalut (goliath) dalam perang tanding tersebut.
Padahal Jalut adalah prajurit terlatih (ada juga sumber yang mengatakan dia adalah panglima perang) tangguh bertubuh tinggi besar. Sedangkan Nabi Daud waktu itu masih remaja dan bersenjata amat sederhana (ketapel). Namun kelincahan, kegesitan dan semangat tempurnya mampu meruntuhkan semua keterbatasan pada dirinya tersebut.
Padahal Jalut adalah prajurit terlatih (ada juga sumber yang mengatakan dia adalah panglima perang) tangguh bertubuh tinggi besar. Sedangkan Nabi Daud waktu itu masih remaja dan bersenjata amat sederhana (ketapel). Namun kelincahan, kegesitan dan semangat tempurnya mampu meruntuhkan semua keterbatasan pada dirinya tersebut.
Nabi Daud pun akhirnya berhasil mengalahkan dan membunuh 'raksasa' jalut!
Walau mungkin analogi diatas tidak ada hubungannya dari sisi bisnis.
Tapi dari sisi semangat juang, keteguhan, ketangguhan serta keyakinan hati dalam menghadapi cobaan sehingga akhirnya dapat meraih kemenangan (keberhasilan), semua nilai-nilai itu akan tetap relevan di sepanjang masa.
Oleh karena itu apabila kita akan menempuh suatu jalan dalam merintis usaha, pondasi awal yang paling utama sekali harus dibangun adalah tekad dulu, perkuatlah keyakinan dan kepercayaan diri!
Jangan ketika baru memulai suatu bidang usaha, kita malah langsung membuat sekat dan tembok rintangan di fikiran kita, menyebarkan duri di alam bawah sadar kita, yang justru membuat kita menjadi ragu untuk melangkah!
Beberapa ini contoh ucapan yang sering terdengar :
"Akh,,,, gimana ya, mau buka usaha susah deh kayaknya, modal cuma ada segini, mana cukup buat modal?!"
"Ah! Gak mungkinlah saya bisa maju seperti sampeyan, lah, sampeyan kan udah enak, usahanya udah gede, modalnya juga udah banyak!"
Eh, kang, mas, uda, abang, kaka sadayana,,,,
Memangnya kalian tahu bagaimana kisahnya dulu?
Memangnya kalian tahu bagaimana pahit, getir dan sulitnya perjuangan kami dulu sebelum kesuksesan yang telah kalian lihat sekarang?
"Akh,,,, gimana ya, mau buka usaha susah deh kayaknya, modal cuma ada segini, mana cukup buat modal?!"
"Ah! Gak mungkinlah saya bisa maju seperti sampeyan, lah, sampeyan kan udah enak, usahanya udah gede, modalnya juga udah banyak!"
Eh, kang, mas, uda, abang, kaka sadayana,,,,
Memangnya kalian tahu bagaimana kisahnya dulu?
Memangnya kalian tahu bagaimana pahit, getir dan sulitnya perjuangan kami dulu sebelum kesuksesan yang telah kalian lihat sekarang?
Sudah tahu bagaimana sedih dan duka citanya?
HHHHHHHHHhhhhhhhhhhhhhh,,,,,, 😢😢😢
HHHHHHHHHhhhhhhhhhhhhhh,,,,,, 😢😢😢
Dan soal anggapan, bahwa orang yang punya banyak modal dan fasilitas (bapaknya tajir alias kaya raya) akan lebih besar peluang baginya untuk sukses, itu tidaklah sepenuhnya benar.
Berapa banyak fakta yang terjadi dilapangan, bapaknya tajir, kaya raya dan sukses, eh anaknya malah cuma bisa menghabiskan harta orang tuanya saja!
Tiap dimodali buka usaha ini bangkrut, dimodali buka usaha itu bangkrut, dimodali buat buka usaha yang ono bangkrut lagi. Lagi-lagi bangkrut, lagi-lagi habis, sampai-sampai orang tuanya capek dan tidak mau memodali lagi.
Begitu terus yang terjadi.
Kenapa saya bisa tahu?
Tiap dimodali buka usaha ini bangkrut, dimodali buka usaha itu bangkrut, dimodali buat buka usaha yang ono bangkrut lagi. Lagi-lagi bangkrut, lagi-lagi habis, sampai-sampai orang tuanya capek dan tidak mau memodali lagi.
Begitu terus yang terjadi.
Kenapa saya bisa tahu?
Karena kebetulan kejadiannya pada tetangga orang tua istri saya (di daerah tangerang).
Dulu pada zaman belanda, kakek buyut orang itu (dari garis bapak) punya tanah yang sangat luas di daerah tersebut. Konon kabarnya satu kelurahan diarea sekitar rumah istri saya itu, dahulu adalah tanah milik kakek buyutnya. Tapi sekarang tanah luas itu telah terpecah dan terbagi-bagi, sebagian juga sudah banyak yang dijual.
Sedangkan ayah orang itu adalah seorang kontraktor dan punya jasa penyewaan alat-alat berat yang cukup besar. Jadi kakek dan ayahnya sebenarnya adalah orang hebat.
Sedangkan ayah orang itu adalah seorang kontraktor dan punya jasa penyewaan alat-alat berat yang cukup besar. Jadi kakek dan ayahnya sebenarnya adalah orang hebat.
Tapi sayang pada anaknya, karena tidak pernah merintis usaha dari bawah dan hanya terbiasa menampungkan tangan saja, akhirnya apapun usaha yang diberikan selalu berakhir dengan kebangkrutan, habis!
Jadi pondasi utama kesuksesan itu adalah soal mentalitas, semangat dan etos kerja keras!
Harta, uang, modal, materi dan segala fasilitas pendukung itu hanyalah alat.
Dan sekali lagi yang namanya alat, hasilnya tentu tergantung bagaimana si pemakainya.
Berapa banyak terbukti orang-orang yang sekarang bisnisnya sudah sukses dan terkenal, dahulunya berawal dari "bermodal dengkul" alias modal yang sangat minim dan pas-pasan.
Berapa banyak terbukti orang-orang yang sekarang bisnisnya sudah sukses dan terkenal, dahulunya berawal dari "bermodal dengkul" alias modal yang sangat minim dan pas-pasan.
Tapi toh mereka mampu membuktikan dan bisa sukses besar.
Kisah-kisah mereka telah saya tulis lengkap disini : SYARAT SUKSES HARUS PUNYA MODAL BESAR (kata siapa?). Monggo silahkan dibaca ya teman-teman, biar tambah semangat. ☺☺
Demikianlah,,,,,,
Sebelumnya mohon yang sebesar-besarnya,,,
Sekali lagi maaf, saya menulis seperti ini sama sekali tidak ada maksud untuk menggurui, tapi murni sebagai masukan, saran dan sekaligus koreksi demi untuk kebaikan.
Demikianlah,,,,,,
Sebelumnya mohon yang sebesar-besarnya,,,
Sekali lagi maaf, saya menulis seperti ini sama sekali tidak ada maksud untuk menggurui, tapi murni sebagai masukan, saran dan sekaligus koreksi demi untuk kebaikan.
Selama masih ada rasa dan kepedulian untuk saling mengingatkan, berarti tandanya orang itu masih perhatian dan sayang kepada kita. ☺
Ada sebuah Quote (ungkapan) yang bagus :
"Seorang sahabat sejati pasti akan sering menasehati dan mengkritikmu. Walau nasehat dan kritiknya itu mungkin terdengar pahit, terimalah! Karena dia hanya ingin yang terbaik untukmu. Dan sahabat seperti itulah yang sebenar-benarnya teman sejati.
Sedangkan tanda seseorang sudah tidak perduli lagi padamu, dia akan membiarkan apapun yang engkau lakukan, tidak perduli apakah itu baik atau buruk bagimu.
Sekian dulu sharing kita sampai disini ya teman-teman.
Sekian dulu sharing kita sampai disini ya teman-teman.
Semoga kita semua bisa meraih apa yang kita cita-citakan.
Aammiin.
Penulis by : Bang izal.
Post a Comment for "Benarkah Orang yang Bermodal Kecil Sulit Sukses?"