Polemik Tentang Kriteria Konten Berkualitas, Branding dan Promosi Blog
Alhamdulillah saya kembali bersyukur karena ada waktu luang untuk menulis artikel.
Pada kesempatan kali ini saya masih ingin menulis artikel tentang topik blogging.
Entah kenapa, akhir-akhir ini tiba-tiba saja mendadak bangkit semangat saya untuk fokus menulis serta mendalami seluk beluk ilmu tentang dunia publisher ini.
Mungkin salah satu pemicunya adalah diskusi dan perdebatan alot yang sempat terjadi dengan salah seorang member grup IAPD (Indonesian Adsense Publisher Discussion). Yaitu sebuah forum diskusi di Google plus.
Sampai saat artikel ini ditulis, telah beranggotakan 90.381 orang. Dan saya termasuk salah satu member yang aktif berkontribusi didalamnya.
Sekitar seminggu yang lalu, saya terlibat perdebatan alot dengan salah seorang blogger yang juga member di grup tersebut. Perdebatan seru. Polemik tentang kriteria konten berkualitas, branding dan promosi blog.
Blogger tersebut menuding saya telah melakukan trik khas ala internet marketer, yaitu menonjolkan keberhasilan diri sendiri demi untuk membangun branding. ''Tujuannya tidak lain untuk menjaring trafik dan ujung-ujungnya demi kepentingan pribadi (uang)"' Demikian tuduhnya. Sebuah tuduhan yang (cenderung) beraroma subyektif.
Saya berkali kali secara jantan telah mengakui, memang ada sisi promosi pada tindakan saya. Tapi apa yang saya sampaikan adalah berdasarkan keberhasilan yang real, bukan sekedar teori apalagi bualan.
Baik keberhasilan dibidang bisnis mainan, maupun keberhasilan yang bisa dikatakan cukup gemilang telah berhasil saya raih selama hampir setahun terjun ke dunia blogging ini.
Diantara keberhasilan yang telah saya capai adalah trafik yang cukup tinggi (untuk ukuran blogger pemula), jumlah follower dan telah di approve sebagai publisher google adsense.
Bukti dari segi bisnis? Sangat jelas sekali keberadaannya.
Kalau mau bukti lebih lanjut, silahkan cari/ketik Toko RC Toys di google map, atau boleh juga datang langsung ke toko mainan saya.
Sedangkan bukti dari keberhasilan metode teknik internet marketing yang saya terapkan adalah berupa tanda/bukti petunjuk. Tandanya cukup banyak, salah satu diantaranya yaitu terus bertambahnya follower saya dengan begitu cepat.
Kalau tidak percaya silahkan cek jumlah followernya ke akun Google plus, Facebook, Halaman fanspage FB, akun Instagram dan akun Twitter saya. Ketik kata kunci 'bang izal toy' + nama media sosialnya, nanti dipenelusuran google akan muncul akun media sosial saya tersebut.
Semua itu tercapai berkat teknik internet marketing (branding) yang telah saya coba praktekan dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan cara berkontribusi aktif di grup dan forum-forum populer, baik forum blogging maupun forum bisnis.
Caranya yaitu selalu berupaya membantu menjawab pertanyaan anggota forum dengan selengkap mungkin.
Sehingga ketika telah mendapatkan jawaban lengkap dari kita, member yang bertanya itu merasa sudah tidak perlu mengulangi pertanyaannya lagi, karena merasa sudah terjawab tuntas berkat jawaban tersebut. Nah, teknik ini sangat ampuh untuk menjaring follower!
Selain itu, ada satu lagi teknik ampuh lainnya yang telah saya terapkan, yaitu User Experience.
Semua teknik, cara dan penerapannya telah saya tuangkan secara lengkap sekali di artikel ini : USER EXPERIENCE, PENGALAMAN PENGGUNA BLOG DARI SUDUT PANDANG TEKNIS DAN HUMAN INTEREST
Nah, semua teknik diatas itulah yang saya coba jelaskan secara step by step pada setiap thread di grup IAPD tersebut.
Lengkap saya posting beserta bukti-bukti foto screenshot data statistik trafik, jumlah follower, sampai pada jumlah klik iklan adsense yang naik cukup cepat.
Semua itu saya lakukan sebagai tanda bukti/data pendukung. Agar supaya anggota forum tidak menganggap saya sedang membual.
Selain itu, saya berniat ingin berbagi apa yang telah berhasil saya praktekan, semoga saja dapat menjadi sumber inspirasi bagi teman-teman member di grup tersebut. Setidaknya mereka bisa mendapatkan ide-ide dan cara baru yang mungkin belum sempat terfikirkan sebelumnya.
Saya tidak pernah memaksa anggota/member grup IAPD tersebut untuk mengikuti teknik, cara dan stratregi saya. Kalau ada yang merasa cocok, silahkan diterapkan. Tapi kalau merasa tidak cocok, silahkan diabaikan saja. Simple sekali sebenarnya.
Jadi boleh boleh saja tidak setuju, asalkan tidak mencela dan tidak memberikan penilaian subyektif yang berdasarkan asumsi sepihak.
Betul gak teman-teman?
Eeeeh ternyata apa yang terjadi?
Muncul seorang blogger yang begitu gencar sekali menuduh saya macam-macam.
Diantara tuduhannya :
- Saya di cap suka membuat postingan 'heboh' dengan gaya seperti sales yang sedang berjualan. (karena gaya postingan saya selalu memancing orang untuk berkomentar, alias ramai)
- Saya di cap 'narsis' dan sombong.
- Saya di cap suka mempromosikan diri sendiri (branding) demi kepentingan pribadi dengan memakai cara trik murahan/menunjukan keberhasilan ala 'tukang kecap' (maksudnya internet marketer).
Hampir semua tuduhannya diatas itu cenderung subyektif dan berdasarkan asumsi sepihak saja.Padahal semua yang dia tuduhkan diatas, penyebab utamanya disebabkan oleh karena cara memandang, menilai dan berfikirnya yang salah.
Nah, oleh karena itu, perlu saya luruskan semua tuduhannya diatas satu persatu ya teman-teman.
Mulai dari :
# Tentang saya yang selalu membuat postingan 'heboh' seperti gaya sales yang sedang menjajakan dagangannya.
Terus terang teknik postingan seperti itu memang sengaja saya lakukan, yaitu untuk memancing perhatian.Perlu di ingat, bahwa saya belum sampai setahun menjadi seorang blogger. Dan sebelumnya tidak ada seorang pun blogger lain yang mengenal saya.
Oleh karena itulah sejak di awal-awal bergabung di grup IAPD saya sering membuat postingan yang mengandung pro dan kontra. Atau lebih tegasnya saya banyak membuat postingan yang mengandung kontroversi antara yang setuju dengan yang tidak setuju.
Isu yang sering saya angkat diantaranya tentang ;
- konten (artikel) berkualitas VS konten standar (kalau disebut 'dangkal' rasanya terlalu kasar yah hehehe).
- Teknik white hat VS black hat.
- Mengandalkan share VS hanya fokus mencari backlink.
- Mengutamakan lamanya waktu menulis (3 hari - seminggu) agar bisa mendapatkan bahan, data dan sumber artikel yang lengkap VS menulis kebut sehari selesai 2-3 artikel.
- dan masih banyak lagi isu-isu 'sensitif lainnya yang saya angkat.
Dan semua itu bisa dikatakan telah berhasil dengan gemilang saya terapkan!
Kemungkinan besar, hampir semua anggota grup IAPD yang aktif sepanjang tahun 2017 ini telah mengenal saya. Minimal tahu dengan nama saya dan juga tahu dengan brand blog saya.
Nah bagaimana teman-teman?
Sebuah teknik membangun branding yang sangat cantik bukan? hehehehehe ☺☺☺
Kalau ada diantara teman-teman yang mau menjajal teknik ini, silahkan dicoba.
Tapi ada satu hal penting yang harus di ingat!
Yaitu kalau menerapkan teknik ini, teman-teman harus jago beretorika dan piawai dalam menyusun argumen yang logis, serta punya dasar logika yang kuat.
Karena kalau berani membuat thread yang mengandung kontroversi seperti diatas, dijamin teman-teman akan diserang habis-habisan oleh pihak yang kontra.
Kalau teman-teman tidak mampu mengeluarkan argumen yang logis, maka kredibilitas teman-temanlah yang akan menjadi taruhannya.
#Tentang saya di cap 'narsis' dan sombong.
Sekali lagi ini penyebabnya adalah karena cara memandangnya yang salah. Diatas telah saya tegaskan kalau saya memang sengaja membuat postingan yang heboh dan memancing orang untuk berkomentar.Nah, kalau salah dalam meng-interpretasikan-nya maka sangat bisa jadi akan timbul kesan bahwa saya orang yang sombong. Padahal sekali lagi saya tegaskan : itu hanyalah sebuah trik. Pancingan!
Kalau teman-teman mengenal saya lebih jauh, pasti akan menyadari kalau saya termasuk orang yang suka bercanda. Terkadang konyol dan punya selera humor.
Jadi jangan pernah menilai saya hanya dari kulitnya saja, bisa jadi saya hanya sedang menerapkan suatu strategi tertentu. ☺
# Tentang saya dikatakan memakai trik murahan ala internet marketer, yaitu suka menonjolkan keberhasilan demi untuk mengejar popularitas.
Saya coba menangkap kalimatnya diatas itu, (kemungkinan) yang dia maksudkan adalah pada 2 hal.Yang pertama :
Saya banyak menulis artikel yang isinya selalu terkait dengan keberhasilan usaha toko mainan saya (seperti foto ataupun kisah usaha).
Baik isi tulisan tentang strategi bisnisnya ataupun pencapaian usahanya. Sehingga karena saya selalu mengaitkan dengan usaha saya, nah hal itu dia anggap seperti sales yang sedang menjajakan dagangannya (supaya pembeli dapat tertarik).
Dalam hal ini berarti saya 'menjajakan' keberhasilan bisnis saya (melalui foto) supaya audience mau membaca artikel saya.
Hadeuuuh,,,, memangnya om blogger anggap para pembaca itu bodoh ya?
Kalau artikel saya tidak layak dibaca, walau saya melampirkan hingga seribu foto usaha saya sekalipun, tetap saja audience tidak akan pernah mau membacanya.
Audience sekarang sudah cerdas-cerdas om!
Nah,,,,, cara-cara seperti diatas itu dia anggap seperti orang yang sedang menjual 'kecap', karena belum tentu apa yang saya tulis dan sampaikan itu benar adanya (kemungkinan fiktif, kira kira begitulah katanya).
Jadi karena belum tentu benar, makanya tulisan-tulisan ala internet marketer yang dia tuduhkan kepada saya itu tidak bisa dijadikan bahan patokan atau sumber referensi oleh para pembaca/audience.
Padahal permasalahan utamanya adalah-----> karena dia (si om blogger) kekurangan info. hehehe ☺
Makanya pada tulisan sebelumnya diatas, sengaja saya tantang dia untuk membuktikannya.
Buktikan bahwa semua yang saya tulis apakah hanya 'nyap-nyap' tukang kecap ala internet marketer atau memang ada faktanya.
Kalau perlu cari alamat toko fisik saya (Rc Toys) di Google Map, kalau bisa langsung datang kemari. Biar kita kita kopdar. Sekalian nanti saya ajak jalan-jalan ke toko mainan grup keluarga saya lainnya yang berada di daerah Condet.
Kemungkinan yang kedua :
Yang dia maksudkan adalah saya suka menonjolkan diri di forum IAPD dengan cara mengemukakan setiap metode yang saya pakai (dalam dunia blogging) beserta pencapaian keberhasilan yang telah saya peroleh berkat metode tersebut.
Itu dia katakan teknik branding 'murahan' khas ala internet marketer.
Nah, berkali-kali saya pertanyakan, dimanakah letak kesalahannya?
Toh buktinya cukup banyak diantara anggota forum tersebut yang suka dengan teknik yang saya pakai.
Bahkan sebagian ada yang mengucapkan terima kasih secara langsung didalam threadnya di forum tersebut. Karena mengakui merasa cocok dan berhasil menerapkan teknik saya pada blog maupun channel youtubenya.
Contohnya seperti salah seorang member grup IAPD dibawah ini.
Sebenarnya masih banyak teman-teman member lain yang memberikan dukungan kepada saya agar selalu terus berbagi ke grup IAPD tersebut. Tapi saya rasa satu foto screenshot diatas itu sudah cukup jelas menjelaskan semuanya.
Jadi permasalahannya sebenarnya sangat simple sekali kok, yaitu kalau merasa cocok silahkan diambil ilmunya.
Tapi kalau merasa tidak cocok dengan metode saya, caranya sangat mudah sekali.
Yaitu tinggal DIABAIKAN!
Bener gak teman-teman? Mudah sekali bukan?Apakah pernah saya memaksakan metode saya kepada blogger yang kontra tersebut ataupun kepada teman-teman semuanya?
Tidak pernah 'kan?
Dan dia (sang blogger yang kontra) itu sendiri pun mengakui (pada salah satu komentarnya) bahwa pandangannya terhadap saya memang subyektif.
Untuk kejujurannya mengakui sisi subyektifitas pandangannya (terhadap saya), itu saya hargai. Berarti masih ada jiwa fair dan sportifitas dalam dirinya.
Oleh karena itu, tadinya saya telah berniat untuk membiarkan saja dan tidak menanggapinya.
Namun karena pembahasannya yang subyektif terhadap saya itu terus saja berlanjut, sampai-sampai dibawa dan ditulis secara khusus ke artikel blognya, membuat saya berfikir ulang untuk tidak diam saja.
Apalagi sudah sampai 5 atau 7 artikelnya yang 'menembak' saya (kalau tidak salah).
Ada artikel yang secara terang-terangan 'menyerang' secara langsung, ada pula yang secara tidak langsung.
Sudah tidak mungkin lagi rasanya bagi saya untuk terus mendiamkannya.
Karena jika dibiarkan, akan dapat menimbulkan salah paham atau salah persepsi dari rekan-rekan blogger lain terhadap saya, disebabkan karena membaca artikel sang blogger kontra tersebut yang isinya cenderung subyektif dan tendensius.
Oleh karena itulah akhirnya artikel ini 'terpaksa' saya tulis.
Cukup banyak isi artikel blogger tersebut yang menyerang metode blog niche tutorial blogging dan blog niche internet marketing.
Blog tutorial blogging dia katakan terlalu menggurui, dan blog internet marketing dia tuduh hanya banyak menjual 'omong kosong'.
Yang paling gencar sekali dia serang adalah blog dengan niche internet marketing. Contohnya seperti 'menyerang' blog PanduanIM, dan pastinya juga menyerang blog saya. ☺☺☺
Dan teknik internet marketing (blogging) yang paling banyak dia 'serang' diantaranya seperti :
- Menentang anjuran untuk menulis artikel yang berkualitas. Karena menurut dia setiap artikel itu pasti ada pembacanya, walau artikel yang isinya paling jelek sekalipun. Jadi tidak perlu repot-repot dan pusing memikirkan menulis artikel berkualitas.
Entah apa alasannya blogger itu menunjukan sikap kontra dengan ajakan agar seorang blogger selalu berupaya untuk membuat artikel yang berkualitas. Bukankah itu adalah sebuah anjuran yang baik? Dan dimana letak kesalahan anjuran tersebut? Aneh sekali ya teman-teman? 😕😕😕
Memang betul semua tulisan pasti akan selalu ada pembacanya, sejelek apapun tulisan tersebut. Tapi kalau sebuah blog yang diniatkan untuk mendapatkan penghasilan (adsense), maka artikel berkualitas adalah salah satu aspek penting yang harus terpenuhi. Karena kalau kita membuat artikel asal-asalan saja, mustahil akan dapat bersaing dengan jutaan blogger lain yang terus berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas artikelnya.
Terkecuali,,,, sekali lagi terkecuali kalau kita membuat blog hanya untuk iseng.
Atau hanya sebagai tempat catatan harian dan murni sekedar untuk hobi saja, maka betul yang dikatakan blogger itu, agar tidak perlu terlalu pusing memikirkan cara menulis artikel berkualitas.
Maka cobalah jawab dan fikirkan sendiri---> kalau teman-teman semua membuat blog niatnya untuk apa? Hanya untuk iseng atau untuk mendapatkan penghasilan? Hehehehe ☺
- Menganggap tindakan promosi (share) adalah sebuah upaya untuk menggiring calon pembaca. Orang yang melakukan promosi dianggap hanya berniat supaya 'dagangannya' laku. (maksudnya supaya banyak pembaca artikelnya).
Diatas adalah satu lagi pendapat blogger itu yang cukup aneh.Seolah-olah kalau kita share artikel, hanya untuk mendapatkan keuntungan sepihak bagi sang blogger. Yaitu hanya kita saja yang untung karena mendapatkan pembaca.
Benarkah?
Trus audience atau pembaca yang akhirnya dapat menemukan dan membaca artikel kita (berkat share yang kita lakukan) hanya 'dimanfaatkan' gitu?
Sebuah pemikiran yang aneh. Hhhhhhh!
Sekali lagi saya tegaskan wahai om blogger yang disana, bahwa para pembaca internet zaman sekarang itu bukanlah orang-orang yang bodoh. Pembaca/audience sekarang sudah cerdas-cerdas!
Mereka sudah tahu bedanya mana konten (artikel) yang berkualitas dan mana konten yang (maaf) 'dangkal'.
Jadi tidak ada seorang blogger pun yang akan mampu memaksa para audience untuk mau membaca isi artikelnya jika tidak berbobot.
Walau melakukan share ratusan kali sekalipun, dijamin tetap akan diabaikan. Alih alih bukannya mendapatkan pembaca, malah bisa jadi blognya yang akan di cap sebagai spammer.
Nah, sekarang saatnya saya coba untuk meluruskan yah. ☺
Jadi,,,, Konten berkualitas itu sangat penting, begitu juga promosi, itu tidak kalah pentingnya. Dan antara keduanya harus saling besinergi dan terkait satu sama lain.
Jangan dipisah-pisahkan!
Karena setelah saya amati, analisa, telaah, kemudian direnungkan dalam-dalam (hiperbola dikit hehe), sebenarnya kunci sukses dalam nge-blog itu cuma ada 2 saja kok, yaitu :
#1. Konten berkualitas yang mampu memberikan solusi atas permasalahan terbesar pengguna/pembaca.
#2. Promosi!
Kedua faktor kunci diatas itu bersifat saling terkait, tidak bisa dipisahkan.Kenapa?
Karena bila kurang salah satunya, maka akan menjadi timpang!
Apalagi kalau bloggernya masih pemula.
Ketimpangan terjadi ketika :
~Hanya mengandalkan konten berkualitas~
Jika hanya mengandalkan konten berkualitas tanpa melakukan promosi, lantas darimana orang-orang akan tahu kalau kita mempunyai konten yang bagus?Mau berharap dan menunggu artikel tersebut bisa nangkring dihalaman page one google?
Beuuuh!!! Itu Medan neraka kawan-kawan! Keras!! 😂😂😂
Halaman page one google rata-rata dikuasai oleh blogger papan atas, sangat sulit bagi pemula untuk bisa bersanding dengan mereka di posisi VVIP itu, terkecuali kalau anda memiliki konten yang sangat sangat berkualitas dan telah viral. Barulah akan bisa tembus ke sana.
Tapi jarang ada blogger pemula yang mampu seperti itu, mungkin jumlahnya hanya beberapa orang saja, bisa dihitung dengan jari.
Oleh karena itu strategi yang tepat adalah dengan melakukan promosi cantik (share tanpa spam) ke berbagai media sosial. Dari sanalah netizen akan tahu kalau kita mempunyai artikel yang bagus. kemudian mereka pun melakukan share ulang.
Nah perlahan tapi pasti, akhirnya artikel tersebut menjadi populer. Dan seiring waktu akhirnya bisa tembus juga ke posisi halaman page one google.
~Hanya mengandalkan promosi tanpa memperhatikan kualitas~
Hasilnya juga akan timpang!Ketika kita sangat rajin promosi (share) ke berbagai media sosial tanpa dukungan artikel yang berbobot, maka kemungkinan besar akan diabaikan oleh pengguna/netizen.
Bila hal ini terus-terusan terjadi, klimaksnya blog kita akan dianggap sebagai blog Spam.
Kalau sudah begitu kejadiannya, wah repot!
Bisa-bisa kita tidak bisa men-share lagi, atau kalaupun bisa share tetap saja percuma. Karena tidak pernah terlihat di news feed orang lain. So saaaad 😂
Oleh karena itu, dua faktor di atas harus saling melengkapi satu sama lain.
Menurut hemat saya sih begitu hehe ☺
Mungkin ada juga diantara teman-teman pembaca yang bisa menambahkan?
Demikianlah,,,, sebuah tulisan klarifikasi dari saya, mudah-mudahan teman-teman semua bisa memahaminya.
Dan jika teman-teman bisa sedikit lebih jeli memperhatikan, diantara semua isi tulisan saya diatas itu juga ada mengandung ilmu lho.
Silahkan diambil sepuasnya.
Ingat, semua teknik diatas itu sangat penuh dengan tantangan, dan harus punya kreatifitas yang tinggi untuk dapat berhasil menerapkannya.
Semoga sukses ya. ☺
#Sebuah tulisan jawaban dari Bang izal.
Saya kok gak paham perdebatannya ya, jadi gak nyambung ceritanya.
ReplyDeleteNgomong-ngomong berapa PV trafik harian blog ini? kok sampai dipermasalahkan dari kalimat diatas:
"Blogger tersebut menuding saya telah melakukan trik khas ala internet marketer, yaitu menonjolkan keberhasilan diri sendiri demi untuk membangun branding. ''Tujuannya tidak lain untuk menjaring trafik dan ujung-ujungnya demi kepentingan pribadi (uang)"
Jangankan om,,,,,saya sendiri pun jauh lebih bingung dan agak sulit untuk mengerti apa maksudnya orang itu 'menembak' saya, padahal PV blog saya kecil kok, bisa dihitung dengan jari malah.
DeleteJadi biar om aja yg cek dan ricek ke blognya orang itu ya.
Inisialnya AA, dan nama blognya MM.
Ada beberapa artikel di blognya yang begitu keras 'menyerang' teknik internet marketing. Berisi lontaran kalimat-kalimat senada dengan yg om kutip diatas.
Jadi biar nanti om sendiri yg 'menterjemahkan' apa maksud orang itu. Dan coba om fikirkan pula, kira-kira apa sih kerugian dia sama saya? Sehingga sebegitu 'sewotnya' sampai ditulis lebih dari 5 artikel.
Entahlah, sebenarnya memang aneh sekali orang itu.
Coba om fikir,,, saya ini belum genap setahun terjun ke dunia blogging, sedangkan orang (blogger) itu setidaknya sudah lebih dari 3 tahun berkecimpung didunia blogging.
Artinya apa?
Artinya saya ini masih terhitung blogger kemaren sore, sedangkan orang itu sudah termasuk blogger senior.
Lha kok dia malah getol banget ngurusin saya yg masih 'bau kencur' ini? Bukankah justru sikap seperti ini malah menurunkan 'levelnya' orang itu?
Blogger senior kok malah sibuk ngurusin blogger kemarin sore?
Berarti level dia jadi sama aja donk sama saya yg hanya seorang blogger pemula. Hhhhhhhh!
Kalau level seperti dia itu cocoknya berdebat dengan om gani sebastian, om marixxon atau kang didin tajidin, nah itu baru masuk!
Om pahamkan maksudnya? Hehehe :D
Saya kok tetap gak paham ya, Inisialnya AA, dan nama blognya MM. Bagaimana bisa tahu? langsung saja sebutkan, saya kan hanya blogger biasa yang kebetulan kesini dari google, lalu lihat posting terbaru.
DeleteTapi jadi penasaran saya bang.
Wah saya kirain om adalah salah seorang anggota grup IAPD yg ikut menyimak perdebatan tersebut. Kalau begitu, biarlah nama orang itu dan juga nama blognya jadi misteri aja om,,, yg penting kita ambil sebagai pelajaran aja.
DeleteTidak etis kalau saya sebutkan nama blogger itu disini, karena tindakan seperti itu tidak fair buat dia.
Apa sebab?
Karena pengunjung blog ini terdiri dari bermacam-macam orang, dan saya tidak bisa mengontrol bagaimana penilaian semua orang terhadap blogger tersebut bila privasi dan dan namanya dibuka.
Lagipula, itu hanya akan tambah memperuncing masalah. Jadi saya tidak bisa menyebutkan namanya. Terkecuali bagi yg sudah tahu, itu lain soal.
Artikel ini pun sebenarnya saya tulis karena sudah 'terpaksa'.
Tujuannya adalah sebagai sebuah klarifikasi (penjelasan) duduk permasalahan yg sebenarnya.
Dan sasaran utamanya ditujukan untuk rekan-rekan member grup IAPD tersebut, yg notabene mereka mengenal saya dan juga mengenal blogger yg kontra tersebut.
wah wah..... seru juga ya om artikelnya.... :D. lahan bisnis apapun yang kita jalankan, tentunya disitu akan muncul rumput persaingan. Begitu juga dengan menjadi seorang publisher, tentunya akan bersenggolan dengan publisher lainnya. Dan untuk endingnya, biar pembaca saja yang menilai kompetensi kita..... Two thumbs up om...
ReplyDeleteYa kurang lebih seperti itulah om, dimanapun pasti akan selalu ada persaingan sengit,,, dan terkadang, gak semua orang mampu bersikap fair dan obyektif (ketika bersaing).
DeleteDan betul sekali apa yg om husni katakan, biarlah audience yg menilai, karena mereka sudah semakin cerdas ;)
Dan saya pun sudah terbiasa menghadapi hal-hal seperti ini. Bahkan dulu (sebelum menjadi publisher), gesekan dan persaingan yg saya hadapi jauh lebih keras daripada sekarang (persaingan bisnis di dunia nyata).
Oleh karena itulah, makanya saya lebih enjoy ketika meladeni 'gesekan' yg terjadi ketika terjun ke dunia maya seperti sekarang ini hehehe :)
Btw terima kasih sekali atas dukungan dan apresiasinya :)
Hebat Om, saya suka dengan pendapat om " Suka diterapkan gak suka di abaikan". Jujur sih om,, saya banyak mendapatkan ilmu dari karya om,, Oh iya, saya juga sering nongkrong di IAPD Om, tapi jarang mengemukakan pendapat, karena saya cuma hanya mengamati, dan memahami apa yang telah di bagikan oleh para member2 di sana.
ReplyDeleteTapi jujur, saya sebagai seorang belogger, ( meskipun masih blogger kemaren sore ) saya salut dengannya Om Izal, yang suka membagikan ilmu dan pendapat yang bisa di bilang sangat sangat membantu bagi yang pemula.
Sekali lagi, salam kenal ya Om,..
Sama-sama salam kenal juga mbak Rita,,, tapi kalau dilihat dari foto profilnya, sepertinya lebih tepat saya panggil Dik Rita :)
DeleteTerima kasih atas apresiasinya ya, dan semoga sukses selalu untuk Dik Rita ;)
Iya om,, tepatnya begitu.
ReplyDeletehehehe..;)
Amiiinn...
Karena salah satu alasan itu pula yang bikin sha menghindar di beberapa group. Bukan malas berdebat, tapi sha nda seberani kak bang izal dalam memaparkan data secara gamblang. Karena beberapa campaign digital marketing yang sha kerjakan sudah ada kesepahaman bahwa data yang sha miliki hanya boleh di tunjukan kepada client.
ReplyDeleteSemoga yang debat dengan kak bang izal toys bisa belajar dari kak bang izal toys. Karena sesungguhnya grup IAPD itu sudah jelas, yaitu "Discussion Board", kalau suka ilmunya, silahkan di ambil. Kalau tidak suka, silahkan jangan di pusingkan.
Kan jadi kangen bikin tread di group 😢
Hmmm,,, rupanya itu toh salah satu faktor penyebab sha mengundurkan diri dari grup IAPD :)
DeleteYa begitulah sha,,, tidak semua orang yg mampu menilai dari kacamata positif. Walau sebaik apapun niat kita, tetap saja ada orang yg menilainya secara negatif.
Yeah,,, begitulah kehidupan didunia, rambut boleh sama hitam, tapi isi kepala orang bisa berbeda-beda.
Yang penting saya selalu berusaha untuk memberikan yg terbaik kepada semua orang. Jika ada sebagian kecil orang yg menanggapinya secara negatif, ya biarkan saja. Tidak ada sedikitpun paksaan kepada mereka untuk menerima ide dan pendapat saya hehehe :D