Tips dan Cara Menjadi Penulis yang Handal
Hallo apa kabar teman-teman semua,
Sudah berjalan sekitar 7 hari saya absen menulis.
Yah,,, seperti biasa,,,yang mungkin juga telah teman-teman ketahui bahwa saya sebenarnya punya kesibukan lain yang cukup padat di dunia nyata, yaitu mengurus Toko mainan Rc.Toys dan juga toko online Bang Izal Toys.
Nah Alhamdulillah, hari ini semua urusan bisnis tidak begitu padat, sehingga waktu senggang ini bisa kembali saya manfaatkan untuk menulis artikel.
Pada kesempatan kali ini saya ingin mengulas tips dan cara menjadi penulis yang handal.
Saya akan memberi 8 poin tips.
Mungkin tips yang saya berikan ini tidak terlalu banyak, tapi insya Allah akan saya jabarkan secara mendetail dan terperinci pada tiap sub bab (tips). Sehingga mudah-mudahan dapat memberi manfaat untuk teman-teman semua.
2. Untuk mengasah gaya bahasa, maka sering-seringlah membaca karya sastrawan terkenal.
3. Perbanyak melatih menulis.
4. Jangan terlalu banyak fikir, yang penting tulis dulu!
5. Buat kerangka tulisan, kemudian sempurnakan.
6. Berimprovisasilah!
7. Tinjau ulang!
8. Buatlah kesan yang 'dalam' di awal dan rasa penasaran di akhir tulisan.
Baiklah,,, sekarang akan kita coba jabarkan tiap tips di atas dengan lebih terperinci.
Di mulai dari bagian :
Yup!
Beliau selain seorang ulama besar, juga adalah seorang sastrawan terkenal. Beberapa karyanya yang melegenda adalah Tenggelamnya kapal Van Der Wijk dan Di Bawah Lindungan Ka'bah. Kedua novel terkenal ini telah pernah di buat ke film layar lebar.
Nah,,, Apa yang membuat Buya Hamka bisa menjadi penulis terkenal?
Yang bahkan karyanya telah sampai pada taraf pujangga atau sastrawan besar.
Tiada lain dan tiada bukan karena kegilaan buya akan membaca sejak kecil.
Berbagai buku, mulai dari ilmu agama, sejarah, ilmu politik, sosial, budaya, dan berbagai jenis disiplin ilmu lain telah 'habis di lahap'nya.
Berbekal kefasihan pada ilmu bahasa arab yang tinggi, sehingga buya hamka bisa membaca dan meneliti karya dari ulama dan sastrawan besar timur tengah (Zaki Mubarak, Mustafa al-Manfaluti, Hussain Haikal).
Beliau juga menterjemahkan ke dalam bahasa arab serta meneliti karya sarjana barat (Perancis, Inggris, Jerman).
Buya hamka juga rajin membaca tulisan dan gemar berdiskusi dengan tokoh-tokoh terkenal indonesia seperti HOS Cokroaminoto, Haji Agus Salim, dan lain-lain.
Nah, dengan 'kegilaan' buya Hamka membaca dan meneliti semua karya dan disiplin ilmu tersebut sehingga mencetak beliau menjadi seorang penulis yang hebat dan handal.
Karya tulis beliau telah di akui hingga dunia internasional. Salah satu karya tertinggi beliau adalah Tafsir Al- Azhar yang di kemas dengan gaya tutur bahasa seorang pujangga.
Demikianlah teman-teman,,, seorang penulis hebat tidak akan mungkin terlepas dari hobi membaca,
Kenapa begitu??
Karena dari sanalah segala sumber utama referensi kita. Dengan hobi membaca membuat wawasan kita menjadi luas.
Sebab semua informasi dari berbagai disiplin ilmu yang telah kita baca itu, terserap ke dalam memori otak dan alam bawah sadar.
Karena referensi telah tersimpan lengkap 'di luar kepala' kita, sehingga kita tidak perlu lagi repot-repot ngintip sana ngintip sini alias nyontek tulisan atau artikel karya dari penulis lain.
Semua ide tulisan telah mengalir dan terimprovisasi begitu saja dari dalam kepala, dan tertuangkan dalam tiap ketikan tuts keyboard.
Kalaupun harus mencari referensi, itu dalam kondisi yang sudah sangat terpaksa. Misal kita sedang membuat sebuah artikel tentang pertumbuhan penduduk. Tulisannya menyangkut data statistik, tentu kita butuh sumber yang valid.
Nah karena kita bukan orang dari statistik kependudukan, tentunya kita butuh referensi kepada ahlinya. Di kondisi seperti itu barulah kita browsing ke Google.
Atau misal kita butuh data tahun dan tanggal suatu kejadian (misal menulis artikel tentang sejarah), tentu kita butuh referensi juga dari Google.
Dalam kata lain, tentunya kita bukanlah manusia super pintar yang mengetahui semual hal.
Hanya saja, kalau kita berkesempatan untuk mempelajari terlebih dahulu dengan menumbuhkan kebiasaan membaca, tentunya aksi ngintip sana ngintip sini itu bisa lebih di minimalisir.
"Bang izal,,, kok prinsip dan cara berfikirnya kayaknya idealis dan perfeksionis sekali sih??" Kalau kayak begitu mah susah atuh bang!!"
Oh tentu!
Memang harus ditanamkan prinsip seperti itu, karena kalau kita ingin menjadi penulis yang handal dan berkualitas tinggi memang harus dengan cara yang 'keras' seperti itu. Karena prinsip dan cara seperti itulah yang telah di praktekkan oleh penulis-penulis hebat terdahulu.
Back to topik!
Nah,,, kalaupun kita terpaksa harus mencari referensi, usahakan hanya sebatas referensi yang penting-penting saja, contohnya seperti data statistik di atas tadi.
Jadi secara garis besar atau keseluruhan isi tulisan, seorang penulis yang handal itu mampu mengeluarkan ide tulisan benar-benar keluar dan terimprovisasi dari isi kepalanya.
Dan ini hampir tidak mungkin bisa dilakukan kecuali oleh orang-orang yang wawasannya luas. Nah dari manakah sumber wawasan yang luas itu?
Yaitu dari hobi dan kegemaran membaca!
Dan tahukah teman-teman?
Buya Hamka itu adalah seorang ulama, sastrawan, ahli sejarah, ahli politik, wartawan, redaktur surat kabar dan berbagai multi keahlian lainnya. Beliau mendapatkan gelar Prof. Doktor, padahal beliau tidak pernah bersekolah tinggi (secara formal).
Hampir semua ilmunya didapatkan secara otodidak, yaitu dari 'kegilaan'nya membaca sejak kecil!
"Tapi Bang izal,,, masalahnya,,,kan tidak semua orang punya kemampuan yang sama?"
"Tidak semua orang hobi membaca atau terbiasa membaca sejak kecil, sehingga referensinya terbatas"
"Sehingga rasanya kurang tepat kalau di buat ukuran dan perbandingan terlalu tinggi seperti Buya Hamka."
Baiklah,,, saya bisa memahami hal itu. ☺
Kalau kondisi seperti diatas, cara paling tepat adalah menggunakan metode yang di perkenalkan oleh mas Dharmawan, beliau adalah pemilik blog yang telah mashyur dalam ilmu panduan internet marketing.
Metode tersebut adalah metode 'KTP'.
Caranya, terbagi atas 3 hal utama yang harus dilakukan :
- Kumpulkan artikel-artikel terbaik
- Tingkatkan kualitas isi dan materinya.
- Promosikan kepada orang-orang yang tepat.
Jadi intinya cara yang di perkenalkan oleh mas dharmawan ini bukanlah menjiplak atau mencontek mentah-mentah karya orang lain.
Kita hanya mengambil secara garis besar ide-idenya saja, nah pengembangan isinya tetap harus dengan improvisasi dan pemikiran kita sendiri.
Usahakan hasil artikelnya bisa jauh lebih berkulitas dari semua artikel terbaik yang kita ambil kerangka idenya tersebut.
Jadi,,,, minimal seperti inilah solusi terbaik untuk penulis yang memang kesulitan dalam hal referensi dan ide-ide original.
"Bisa karena terbiasa"
Ungkapan ini memang benar adanya.
Kalau kita pada awalnya kurang berbakat dalam menulis, tapi bila kita bertekad dan selalu belajar menulis dengan pantang menyerah, lama kelamaan pasti kemampuan menulis itu akan terpupuk jua.
Bukankah sebuah pisau yang tadinya sangat tumpul, tapi karena sering di asah setiap hari akhirnya lama kelamaan menjadi tajam juga?
Oleh karena itu, teruslah asah, pupuk dan tanam bakat menulis itu. Lama kelamaan kita pasti akan menjadi penulis yang handal juga.
Percayalah!
Yakin aja deh sama saya hehehe ☺☺☺
Justru kalau kita terlalu banyak fikir, contoh seperti : Hmmh,,, ide ini kurang bagus deh, alur yang begitukayaknya gak pas, tema yang ini kelihatannya kurang cocok, topik yang anu kayaknya jelek, dan lain-lain.
Ujung-ujungnya apa?
Akhirnya tidak jadi-jadi menulis!
Misal, saya kasi contoh seperti artikel yang sedang saya tulis ini.
Nah, kerangka atau garis besar tulisannya :
- Paragraf awal : pembukaan, bagian ini bisa di awali dengan sapaan atau basa-basi, kemudian kita ceritakan sekelumit kegiatan kita sehari-hari kepada pembaca. Di bumbui dengan keterangan, misalnya 'wah tema-teman, sudah 7 hari saya absen menulis,,bla,,,bla,, bla dan seterusnya.
Dengan pembukaan seperti ini efek utamanya artikel kita terkesan menjadi lebih santai dan tidak kaku. Karena di tulis seolah-olah sedang berdialog dengan para pembaca.
- Paragraf pertengahan : Mulai di tulis dengan poin utama tulisan. Yang berisi pembahasan dan informasi yang harus diketahui oleh para pembaca. Buatlah cara penulisan yang sedemikian rupa sehingga memancing pembaca untuk melihat ke paragraf berikutnya.
- Paragraf pertengahan akhir : Tambahkan informasi atau penjelasan yang jauh lebih mendetail dari paragraf sebelumnya. Sehingga para pembaca akan lebih mudah memahami keseluruhan inti dari artikel kita tersebut.
Nah kebetulan paragraf bagian pertengahan akhir artikel ini adalah bagian yang sedang saya ketik ini heheheheheheh ☺☺☺☺☺☺☺☺
- Paragraf penutup : Ekstra dan kesimpulan dari keseluruhan isi artikel, yaitu bagian tulisan pada poin tips dan cara menjadi penulis yang handal berikutnya, yaitu poin nomor 6, 7 dan 8.
Naaah,,,,sampai disini teman-teman sudah bisa nangkep intinya kan?
Kurang lebih seperti di atas itulah cara membuat kerangka tulisan.
Mudah-mudahan sudah mulai paham ya ☺
Setelah kita membuat kerangka tulisan, tahap selanjutnya adalah mengembangkan isi tulisan dalam setiap bagian paragraf tersebut.
Caranya?
Ya ber-improvisasilah!
Tentu bagian ini hanya kita sendiri yang bisa mengembangkannya. Masing-masing orang punya ciri dan gaya penulisan yang berbeda.
"Tapi saya belum ahli dalam improvisasi menulis bang izal,,,, gimana donk?"
Nah,,, makanya coba kita lihat lagi ke poin bagian 1, 2 dan 3 diatas. Itulah sebab kenapa saya katakan sangat pentingnya memupuk kebiasaan membaca karya sastrawan terkenal dan terus berlatih menulis.
Sehingga dengan begitu maka kemampuan kita dalam berimprovisasi menulis akan terasah secara alami. Karena kita telah dapat memadukan gaya dan tekhnik penulisan sastrawan terkenal yang pernah kita baca itu, dengan cara dan ciri khas penulisan dari kita sendiri.
Berubah menjadi ciri khas dan gaya tulisan berdasarkan improvisasi kita sendiri.
Di sanalah letak keunikan setiap tulisan-tulisan kita!
Nah,,, bagaimana teman-teman?
Sudah berjalan sekitar 7 hari saya absen menulis.
Yah,,, seperti biasa,,,yang mungkin juga telah teman-teman ketahui bahwa saya sebenarnya punya kesibukan lain yang cukup padat di dunia nyata, yaitu mengurus Toko mainan Rc.Toys dan juga toko online Bang Izal Toys.
Nah Alhamdulillah, hari ini semua urusan bisnis tidak begitu padat, sehingga waktu senggang ini bisa kembali saya manfaatkan untuk menulis artikel.
Pada kesempatan kali ini saya ingin mengulas tips dan cara menjadi penulis yang handal.
Saya akan memberi 8 poin tips.
Mungkin tips yang saya berikan ini tidak terlalu banyak, tapi insya Allah akan saya jabarkan secara mendetail dan terperinci pada tiap sub bab (tips). Sehingga mudah-mudahan dapat memberi manfaat untuk teman-teman semua.
Tips dan cara jitu menjadi penulis yang handal diantaranya :
1. Memupuk kebiasaan membaca.2. Untuk mengasah gaya bahasa, maka sering-seringlah membaca karya sastrawan terkenal.
3. Perbanyak melatih menulis.
4. Jangan terlalu banyak fikir, yang penting tulis dulu!
5. Buat kerangka tulisan, kemudian sempurnakan.
6. Berimprovisasilah!
7. Tinjau ulang!
8. Buatlah kesan yang 'dalam' di awal dan rasa penasaran di akhir tulisan.
Baiklah,,, sekarang akan kita coba jabarkan tiap tips di atas dengan lebih terperinci.
Di mulai dari bagian :
1. Memumpuk kebiasaan membaca.
Tahukah teman-teman dengan almarhum Prof. DR. Hamka?Yup!
Beliau selain seorang ulama besar, juga adalah seorang sastrawan terkenal. Beberapa karyanya yang melegenda adalah Tenggelamnya kapal Van Der Wijk dan Di Bawah Lindungan Ka'bah. Kedua novel terkenal ini telah pernah di buat ke film layar lebar.
Nah,,, Apa yang membuat Buya Hamka bisa menjadi penulis terkenal?
Yang bahkan karyanya telah sampai pada taraf pujangga atau sastrawan besar.
Tiada lain dan tiada bukan karena kegilaan buya akan membaca sejak kecil.
Berbagai buku, mulai dari ilmu agama, sejarah, ilmu politik, sosial, budaya, dan berbagai jenis disiplin ilmu lain telah 'habis di lahap'nya.
Berbekal kefasihan pada ilmu bahasa arab yang tinggi, sehingga buya hamka bisa membaca dan meneliti karya dari ulama dan sastrawan besar timur tengah (Zaki Mubarak, Mustafa al-Manfaluti, Hussain Haikal).
Beliau juga menterjemahkan ke dalam bahasa arab serta meneliti karya sarjana barat (Perancis, Inggris, Jerman).
Buya hamka juga rajin membaca tulisan dan gemar berdiskusi dengan tokoh-tokoh terkenal indonesia seperti HOS Cokroaminoto, Haji Agus Salim, dan lain-lain.
Nah, dengan 'kegilaan' buya Hamka membaca dan meneliti semua karya dan disiplin ilmu tersebut sehingga mencetak beliau menjadi seorang penulis yang hebat dan handal.
Karya tulis beliau telah di akui hingga dunia internasional. Salah satu karya tertinggi beliau adalah Tafsir Al- Azhar yang di kemas dengan gaya tutur bahasa seorang pujangga.
Demikianlah teman-teman,,, seorang penulis hebat tidak akan mungkin terlepas dari hobi membaca,
Kenapa begitu??
Karena dari sanalah segala sumber utama referensi kita. Dengan hobi membaca membuat wawasan kita menjadi luas.
Sebab semua informasi dari berbagai disiplin ilmu yang telah kita baca itu, terserap ke dalam memori otak dan alam bawah sadar.
Karena referensi telah tersimpan lengkap 'di luar kepala' kita, sehingga kita tidak perlu lagi repot-repot ngintip sana ngintip sini alias nyontek tulisan atau artikel karya dari penulis lain.
Semua ide tulisan telah mengalir dan terimprovisasi begitu saja dari dalam kepala, dan tertuangkan dalam tiap ketikan tuts keyboard.
Kalaupun harus mencari referensi, itu dalam kondisi yang sudah sangat terpaksa. Misal kita sedang membuat sebuah artikel tentang pertumbuhan penduduk. Tulisannya menyangkut data statistik, tentu kita butuh sumber yang valid.
Nah karena kita bukan orang dari statistik kependudukan, tentunya kita butuh referensi kepada ahlinya. Di kondisi seperti itu barulah kita browsing ke Google.
Atau misal kita butuh data tahun dan tanggal suatu kejadian (misal menulis artikel tentang sejarah), tentu kita butuh referensi juga dari Google.
Dalam kata lain, tentunya kita bukanlah manusia super pintar yang mengetahui semual hal.
Hanya saja, kalau kita berkesempatan untuk mempelajari terlebih dahulu dengan menumbuhkan kebiasaan membaca, tentunya aksi ngintip sana ngintip sini itu bisa lebih di minimalisir.
"Bang izal,,, kok prinsip dan cara berfikirnya kayaknya idealis dan perfeksionis sekali sih??" Kalau kayak begitu mah susah atuh bang!!"
Oh tentu!
Memang harus ditanamkan prinsip seperti itu, karena kalau kita ingin menjadi penulis yang handal dan berkualitas tinggi memang harus dengan cara yang 'keras' seperti itu. Karena prinsip dan cara seperti itulah yang telah di praktekkan oleh penulis-penulis hebat terdahulu.
Back to topik!
Nah,,, kalaupun kita terpaksa harus mencari referensi, usahakan hanya sebatas referensi yang penting-penting saja, contohnya seperti data statistik di atas tadi.
Jadi secara garis besar atau keseluruhan isi tulisan, seorang penulis yang handal itu mampu mengeluarkan ide tulisan benar-benar keluar dan terimprovisasi dari isi kepalanya.
Dan ini hampir tidak mungkin bisa dilakukan kecuali oleh orang-orang yang wawasannya luas. Nah dari manakah sumber wawasan yang luas itu?
Yaitu dari hobi dan kegemaran membaca!
Dan tahukah teman-teman?
Buya Hamka itu adalah seorang ulama, sastrawan, ahli sejarah, ahli politik, wartawan, redaktur surat kabar dan berbagai multi keahlian lainnya. Beliau mendapatkan gelar Prof. Doktor, padahal beliau tidak pernah bersekolah tinggi (secara formal).
Hampir semua ilmunya didapatkan secara otodidak, yaitu dari 'kegilaan'nya membaca sejak kecil!
"Tapi Bang izal,,, masalahnya,,,kan tidak semua orang punya kemampuan yang sama?"
"Tidak semua orang hobi membaca atau terbiasa membaca sejak kecil, sehingga referensinya terbatas"
"Sehingga rasanya kurang tepat kalau di buat ukuran dan perbandingan terlalu tinggi seperti Buya Hamka."
Baiklah,,, saya bisa memahami hal itu. ☺
Kalau kondisi seperti diatas, cara paling tepat adalah menggunakan metode yang di perkenalkan oleh mas Dharmawan, beliau adalah pemilik blog yang telah mashyur dalam ilmu panduan internet marketing.
Metode tersebut adalah metode 'KTP'.
Caranya, terbagi atas 3 hal utama yang harus dilakukan :
- Kumpulkan artikel-artikel terbaik
- Tingkatkan kualitas isi dan materinya.
- Promosikan kepada orang-orang yang tepat.
Jadi intinya cara yang di perkenalkan oleh mas dharmawan ini bukanlah menjiplak atau mencontek mentah-mentah karya orang lain.
Kita hanya mengambil secara garis besar ide-idenya saja, nah pengembangan isinya tetap harus dengan improvisasi dan pemikiran kita sendiri.
Usahakan hasil artikelnya bisa jauh lebih berkulitas dari semua artikel terbaik yang kita ambil kerangka idenya tersebut.
Jadi,,,, minimal seperti inilah solusi terbaik untuk penulis yang memang kesulitan dalam hal referensi dan ide-ide original.
Namun tetap harus menjadi catatan, hendaknya metode KTP ini hanya di jadikan sebagai alternatif sementara.
Kita tetap harus terus meningkatkan kemampuan menulis dengan terus belajar, terus menambah referensi dengan memupuk kebiasaan membaca.
Sehingga suatu saat metode KTP itu tidak akan kita pakai lagi, karena ide tulisan telah benar-benar murni dari hasil karya dan pemikiran kita sendiri.2. Untuk mengasah plot (alur tulisan) dan gaya bahasa, maka sering-seringlah membaca karya sastrawan terkenal.
Teman-teman,,, Gaya bahasa saya dalam tiap membuat artikel atau cerpen di blog ini sedikit banyak ada terpengaruh oleh gaya bahasa dan cara penulisan dari almarhum Buya Hamka. Terkadang dalam suatu kalimat suka saya selipkan 'bahasa lama' seperti apatah (apalagi), mahfum (paham), tabik (salam), dll.
Alur cerita juga saya akui banyak terpengaruh oleh gaya penulisan novelnya Buya Hamka, seperti alur cerita dengan plot mundur pada cerpen saya yang berjudul SAMSUL, pada cerpen ini ada sedikit terpengaruh dengan alur dan gaya bahasa novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.
Demikian juga pada kisah biografi artikel 'Catatan Perjalanan Usahaku', dimulai dari kisah saya merintis dari NOL pada seri Catatan perjalanan usaha bagian 1 (menjadi tukang jahit), hingga kisah ketika akhirnya saya berhasil dalam usaha di CATATAN PERJALANAN USAHAKU Bagian 10 (Merintis Bisnis Toko Mainan)
Dua karya tulis saya di atas, yang satu cerpen, satunya lagi artikel biografi sangat kental sekali terpengaruh dengan gaya menulis ulama besar dan sastrawan terkenal itu.
Sebenarnya tidaklah mengherankan saya bisa terpengaruh oleh gaya penulisan Buya Hamka, karena saya adalah penggemar berat beliau dan juga penikmat semua karya-karya beliau. Mulai dari novel, buku-buku tentang ilmu agama hingga Tafsir Al- Azhar telah sedemikian 'lahap' saya baca semenjak masa sekolah SMA dahulu.
Karena demikian seringnya membaca karya beliau sehingga setiap frasa, gaya bahasa, alur cerita dan banyak bagian lain dari semua karya beliau tanpa sadar terserap dalam memori dan alam bawah sadar saya!
Dari situlah kemampuan menulis itu akhirnya saya dapatkan!
Nah,,, sekarang saya ingin coba bertanya kepada teman-teman,,,
Karya sastra penulis besar manakah yang pernah teman-teman 'lahap'?
Atau hampir tidak pernah sama sekali? hehehe ☺
Gak apa-apa,,, gak ada istilah kata terlambat,,,, Semuanya bisa di mulai dari sekarang ☺
Jadi demikianlah teman-teman,,, kalau ingin menjadi penulis yang handal, kita memang butuh inspirasi bahkan idola dari seorang figur dan karya tulis ternama (sastrawan, pujangga). Karena dari situlah kita bisa menimba ilmu dan belajar dari mereka.
3. Perbanyak melatih menulis.
Ada ungkapan lama :"Bisa karena terbiasa"
Ungkapan ini memang benar adanya.
Kalau kita pada awalnya kurang berbakat dalam menulis, tapi bila kita bertekad dan selalu belajar menulis dengan pantang menyerah, lama kelamaan pasti kemampuan menulis itu akan terpupuk jua.
Bukankah sebuah pisau yang tadinya sangat tumpul, tapi karena sering di asah setiap hari akhirnya lama kelamaan menjadi tajam juga?
Oleh karena itu, teruslah asah, pupuk dan tanam bakat menulis itu. Lama kelamaan kita pasti akan menjadi penulis yang handal juga.
Percayalah!
4. Jangan terlalu banyak fikir, yang penting tulis dulu!
Bagian ini sebenarnya setali tiga uang dengan poin nomor 3 diatas. Jadi kalau kita ingin menulis, jangan terlalu banyak berfikir ini itu. Yang penting mulai saja menulis, nanti setelah tulisan awal telah kita ketik, biasanya ide selanjutnya akan mengalir begitu saja dari kepala kita.Yakin aja deh sama saya hehehe ☺☺☺
Justru kalau kita terlalu banyak fikir, contoh seperti : Hmmh,,, ide ini kurang bagus deh, alur yang begitukayaknya gak pas, tema yang ini kelihatannya kurang cocok, topik yang anu kayaknya jelek, dan lain-lain.
Ujung-ujungnya apa?
Akhirnya tidak jadi-jadi menulis!
5. Buat kerangka tulisan, kemudian sempurnakan.
Nah, kalau telah terjadi permasalahan seperti poin nomor 4 diatas, kita jangan malah tidak jadi menulis. Cara mengatasinya yaitu buatlah terlebih dahulu kerangka tulisan. Caranya dengan membuat urutan-urutan garis besar tulisan. Kerangka tulisan itu bisa kita catat dulu di notepad.Misal, saya kasi contoh seperti artikel yang sedang saya tulis ini.
Nah, kerangka atau garis besar tulisannya :
- Paragraf awal : pembukaan, bagian ini bisa di awali dengan sapaan atau basa-basi, kemudian kita ceritakan sekelumit kegiatan kita sehari-hari kepada pembaca. Di bumbui dengan keterangan, misalnya 'wah tema-teman, sudah 7 hari saya absen menulis,,bla,,,bla,, bla dan seterusnya.
Dengan pembukaan seperti ini efek utamanya artikel kita terkesan menjadi lebih santai dan tidak kaku. Karena di tulis seolah-olah sedang berdialog dengan para pembaca.
- Paragraf pertengahan : Mulai di tulis dengan poin utama tulisan. Yang berisi pembahasan dan informasi yang harus diketahui oleh para pembaca. Buatlah cara penulisan yang sedemikian rupa sehingga memancing pembaca untuk melihat ke paragraf berikutnya.
- Paragraf pertengahan akhir : Tambahkan informasi atau penjelasan yang jauh lebih mendetail dari paragraf sebelumnya. Sehingga para pembaca akan lebih mudah memahami keseluruhan inti dari artikel kita tersebut.
Nah kebetulan paragraf bagian pertengahan akhir artikel ini adalah bagian yang sedang saya ketik ini heheheheheheh ☺☺☺☺☺☺☺☺
- Paragraf penutup : Ekstra dan kesimpulan dari keseluruhan isi artikel, yaitu bagian tulisan pada poin tips dan cara menjadi penulis yang handal berikutnya, yaitu poin nomor 6, 7 dan 8.
Naaah,,,,sampai disini teman-teman sudah bisa nangkep intinya kan?
Kurang lebih seperti di atas itulah cara membuat kerangka tulisan.
Mudah-mudahan sudah mulai paham ya ☺
6. Berimprovisasilah!
Nah ini bagian penting selanjutnya.Setelah kita membuat kerangka tulisan, tahap selanjutnya adalah mengembangkan isi tulisan dalam setiap bagian paragraf tersebut.
Caranya?
Ya ber-improvisasilah!
Tentu bagian ini hanya kita sendiri yang bisa mengembangkannya. Masing-masing orang punya ciri dan gaya penulisan yang berbeda.
"Tapi saya belum ahli dalam improvisasi menulis bang izal,,,, gimana donk?"
Nah,,, makanya coba kita lihat lagi ke poin bagian 1, 2 dan 3 diatas. Itulah sebab kenapa saya katakan sangat pentingnya memupuk kebiasaan membaca karya sastrawan terkenal dan terus berlatih menulis.
Sehingga dengan begitu maka kemampuan kita dalam berimprovisasi menulis akan terasah secara alami. Karena kita telah dapat memadukan gaya dan tekhnik penulisan sastrawan terkenal yang pernah kita baca itu, dengan cara dan ciri khas penulisan dari kita sendiri.
Berubah menjadi ciri khas dan gaya tulisan berdasarkan improvisasi kita sendiri.
Di sanalah letak keunikan setiap tulisan-tulisan kita!
7. Tinjau ulang!
Setelah akhirnya artikel selesai kita tulis, maka bagian penting berikutnya adalah meninjau ulang artikel tersebut!
Ini tidak kalah penting dari poin sebelumnya diatas teman-teman. Karena yang namanya tulisan baru jadi, biasanya pasti akan ada bagian kosa kata yang janggal, susunan kalimat yang tidak tepat, tata bahasa yang kacau serta tanda baca yang salah atau kurang.
Ini tidak kalah penting dari poin sebelumnya diatas teman-teman. Karena yang namanya tulisan baru jadi, biasanya pasti akan ada bagian kosa kata yang janggal, susunan kalimat yang tidak tepat, tata bahasa yang kacau serta tanda baca yang salah atau kurang.
Jadi ini adalah bagian cek dan ricek, kalau di ibaratkan dalam sebuah video masih dalam bentuk 'mentah' alias belum di edit dan di sempurnakan.
Sebenarnya topik tentang tinjau ulang dan penyempurnaan artikel ini telah pernah saya tulis secara lengkap dan terperinci dalam sebuah artikel khusus. Sebaiknya nanti kalau ada waktu luang, tidak ada salahnya teman-teman baca artikelnya. Ini dia artikel yang dimaksud : TIPS CARA MENULIS ARTIKEL YG BAIK DAN DISUKAI GOOGLE
8. Buatlah kesan yang 'dalam' di awal dan rasa penasaran di akhir tulisan.
Biasanya trik ini di pakai untuk artikel dalam format bersambung.
Seperti pada artikel Biografi 'Catatan perjalanan usahaku' bagian 1 sampai bagian 10. Pada biografi itu, di tiap bagian awal hingga pertengahan paragraf selalu saya tulis dengan gaya penulisan sedemikian rupa. Sehingga menimbulkan rasa simpati dari para pembaca bahwa betapa beratnya perjuangan saya dalam merintis usaha.
Sehingga dengan kesan mendalam yang telah didapat, secara psikologis para pembaca tidak merasa berat untuk membaca sampai akhir isi artikel biografi tersebut. Karena perasaan pembaca telah ikut terbawa pada alur kisah nyata saya tersebut.
Nah,,, trik dan strategi jitu di dalam cara menulis, selalu saya terapkan pada bagian akhir dari seri artikel tersebut, yaitu selalu saya buat plot ceritanya 'tergantung' atau jalan ceritanya 'nanggung'.
Sehingga para pembaca selalu menjadi penasaran dan menunggu (bahkan meminta kepada saya hehehe) untuk di tulis kisah catatan perjalanan selanjutnya.
Sehingga para pembaca selalu menjadi penasaran dan menunggu (bahkan meminta kepada saya hehehe) untuk di tulis kisah catatan perjalanan selanjutnya.
Dan terbukti tips dan trik ini sangat ampuh, bisa teman-teman lihat pada foto screen shot artikel Catatan perjalanan usaha bagian 10 (terakhir) di bawah ini :
Terlihat pada foto screen shot diatas, setelah 7 hari sejak di publikasikan artikel tersebut telah dikunjungi dan dibaca hingga 499 kali. Sebuah pencapaian yang sangat menggembirakan untuk ukuran blog saya ini yang umurnya masih bayi, yaitu baru 3 bulan. ☺
Dan setelah 4 hari sejak di publikasikan, artikel catatan perjalanan usaha itu berhasil menduduki page one google dan menempati urutan nomor 4 dari atas!
Di bawah ini fotonya, gambarnya agak buram karena saya foto dari PC :
Nah,,, bagaimana teman-teman?
Tips dan triknya Mak Nyuuusss khaaan?
Hehehehehe ☺☺☺
Demikianlah teman-teman 8 tips dan cara jitu untuk menjadi penulis yang handal.
Semua tips ini berdasarkan pengalaman pribadi yang semuanya telah saya praktekkan sendiri.
Dan mampu mendatangkan trafik yang berlimpah pada hampir semua artikel-artikel saya.
Alhamdulillah! ☺☺☺
Baiklah teman-teman,,, saya rasa telah cukup lengkap saya bongkar dan uraikan semua tips dan triknya secara terperinci. Saya sangat berharap semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk teman-teman semua.
Tiada kepuasan tertinggi bagi saya kecuali jika artikel saya dapat berguna dan bermanfaat bagi banyak orang. ☺
Sampai jumpa di artikel selanjutnya dengan berbagai topik dan tema menarik lainnya.
Semoga sukses selalu untuk teman-teman semua.
Salam.
Penulis by : Bang izal.
Jujur saya agak malas membaca apalagi novel dan karna tulisan bang izal ini saya jadi pengen ke gramedia hihi.. keep inspiring bang!
ReplyDeleteHehehehe 😁
DeleteSemoga sukses ya om 👍
Salam blogger! 👌