5 Hal dan Faktor Penghambat Sukses
Hallo teman-teman semua. Ketemu lagi sama bang izal ☺ |
Untuk pertemuan kali ini saya ingin membahas tentang hal-hal yang menghambat seseorang untuk mencapai sukses. Kalau kita tanyakan kepada setiap orang, apakah anda ingin sukses? Tentu saja semuanya akan serempak menjawab, iya!
Hanya saja untuk mencapai sukses itu tidak semudah terucap di mulut atau seperti membalikkan telapak tangan. Banyak sisi perjuangan dan faktor pengendalian diri yang berperan besar di dalamnya.
Nah, apa sajakah itu?
Saya coba jabarkan secara lengkap dalam beberapa poin saja, 5 hal dan faktor penghambat sukses yaitu :
1. Menyia-nyiakan masa muda.
Pada tahap inilah banyak sekali orang yang gagal. Masa muda memang masa yang paling indah, tapi justru di masa ini adalah masa paling rawan dan paling banyak membuat orang terlena. Sifat paling khas dari anak remaja adalah ingin selalu menjadi pusat perhatian, ingin selalu menjadi bintang diantara teman-temannya.
Segala cara dan gaya dilakukan agar bisa eksis dan supaya punya pengaruh diantara teman-temannya. Yang amat sangat disayangkan, sebagian anak remaja sering lepas kontrol, lupa batas dan prioritas.
Kegiatan waktu muda banyak dihabiskan berputar-putar di situ saja, seperti terjebak dalam labirin----->bergaya-mejeng-nongkrong-pacaran-bergaya-mejeng-nongkrong-pacaran lagi, begitu seterusnya, dan celakanya diapun merasa bangga!.
Umur 13-20 tahun itu dianggap sebagai masa remaja tahap awal.
Dan umur 18-25 tahun itu dianggap sebagai masa remaja tahap akhir, yaitu masa transisi menuju dewasa.
Pada anak remaja umur 13-20 tahun masih bisa kita maklumi keadaannya, tidaklah mengapa mereka menikmati keindahan masa muda mereka. Masih wajar menikmati masa-masa remaja mereka, asalkan selama masih dalam batas kaidah dan aturan tertentu. Artinya bisa mengatur antara waktu belajar dan waktu bermainnya.
Jadi jelas porsinya.
Nah, keadaan akan berubah memasuki tahap warning/peringatan bila umur telah masuk kategori 'remaja tua' (18-25 tahun). Apabila masih banyak menghabiskan waktunya pada hal yang sia-sia.
Tidak pernah mempersiapkan dirinya pada hal-hal yg bermanfaat, seperti menambah ilmu/wawasan, mengasah skill/pengalaman, serta tidak pernah berusaha mencari apa passionnya, tidak pernah menemukan apa bakatnya. Hari-harinya hanya habis berputar pada labirin yang saya sebutkan diatas. Sungguh alangkah meruginya.
Masa remaja sering berubah menjadi paradoks setelah memasuki masa dewasa. Banyak terjadi dalam kenyataan, kita ambil saja contoh seorang mahasiswa umur sekitar 23 tahun. Disaat mendekati akhir masa remaja yang sangat bergolak itu, dia telah mempunyai kecerdasan emosional, telah mampu mengontrol dirinya, mampu memilih berfikir jauh ke depan. Dia lebih sibuk mempersiapkan ilmu, terus mencari pengalaman, dan terus mengasah bakat dan passion yang telah ditemukannya.
Eh anehnya,,,,
Mahasiswa cerdas seperti ini kadang malah di ejek tidak gaul, 'katrok', dan sok tua oleh teman-teman kampusnya. Dalam perjalanan waktu, ternyata 15 tahun kemudian, si 'katrok' tidak gaul dan sok tua itu telah sukses menjadi CEO suatu perusahaan ternama, dan ejekan sang temannya yang dulu bangga menjadi bintang kampus paling gaul dan paling eksis itu hanya bisa berbuah menjadi salah satu karyawannya!
Si katrok sukses menjadi Bos, si gaul cuma bisa jadi karyawan alias bawahan, PARADOKS!
Demikianlah,,,,,, banyak anak-anak remaja yang lupa bahwa semua 'ketenaran' dan ke-eksisan masa muda yang mereka kejar 'mati-matian itu pasti akan segera mereka tinggalkan, ITU PASTI!
Dan mereka tidak sadar bahwa di masa dewasa itulah kehidupan yang sebenarnya. Saat memasuki masa dewasa dengan segala problematika dan permasalahannya, barulah mereka kaget! mereka sama sekali tidak siap!
Gamang!
Gamang!
Disaat itu barulah mereka tersadar, barulah mereka menyadari dan berangan-angan seandainya bisa memperbaiki dan mengembalikan waktu yang telah dibuangnya sia-sia, tapi sayang,,,,, waktu tidak akan pernah bisa kembali lagi!
2. Terlalu banyak rencana tapi eksekusinya NOL BESAR alias 'NATO'---> no action talk only.
Ada sebagian orang yang terlalu banyak rencana dan terlalu banyak berteori dalam memulai suatu usaha. Karena terlalu banyak teori akhirnya dia menjadi takut salah, dan karena takut salah ujung-ujungnya tidak ada satupun teorinya yang direalisasikan. Kesalahan di awal memulai usaha, itu adalah hal yang sangat wajar, justru dari situlah kita bisa belajar.
Kalau orang inginnya semua berjalan mudah dan tidak pernah berbuat kesalahan, lantas apakah yang akan diperbaikinya? Apakah yang akan dipelajarinya? Apakah tolok ukurnya? Justru dengan pernah berbuat kesalahan menjadikan kita lebih hati-hati kedepannya.
Guru yang paling baik adalah pengalaman!
Guru yang paling baik adalah pengalaman!
3. Malas dan gengsi
Tidak akan pernah ada kesuksesan bagi seorang pemalas dan kegedean gengsi. Hidup adalah perjuangan, seseorang akan di uji dan di akui keberadaannya setelah lulus menghadapi ujian dan cobaan. Termasuk ujian untuk merubah masa depannya. Mustahil seseorang akan sukses atau kaya begitu saja seperti mendapatkan emas yang jatuh dari langit, terkecuali kalau memang dasarnya dia sudah kaya, bapaknya juragan minyak di timur tengah, itu lain cerita,,,, tidak masuk dalam pembahasan di sini.
Kalau kita hanya orang biasa-biasa saja, bukan anak konglomerat atau pejabat tinggi, untuk merubah taraf hidup, ya kita wajib harus berusaha keras dan jangan gengsi. Tidak ada orang jadi kaya karena makan gengsi. Kalau sudah bergabung antara sifat gengsi dan sifat malas, sampai lebaran monyet pun nasib kita dijamin tidak akan pernah berubah!
Selain menjauhi sifat malas dan gengsian, ada hal lain yang harus digaris bawahi, yaitu disamping berusaha jangan lupa agar terus berdoa, keduanya harus bersinergi, usaha tanpa doa bisa menjadi sombong, sebaliknya doa tanpa usaha adalah suatu kenaifan dan melawan hukum alam, karena tidak akan pernah mungkin ada emas jatuh dari langit karena doa!
Terkecuali seorang Nabi!
4. Takut keluar dari zona nyaman.
Kalau seseorang takut keluar dari zona nyamannya, ya sudah,,,,sulitlah bagi dia untuk maju, bahkan sekedar berkembang pun sulit. Memang untuk mencoba hal yang baru itu pasti akan ada resikonya, yaitu resiko kegagalan. Makanya kita harus bisa mengukur kemampuan diri kita, harus bisa melatih dan terus mengasah skill kita di bidang baru tersebut.
Istilahnya 'belajar sambil jalan'. Dan kita harus optimis pasti bisa! Seseorang yang berani mencoba hal yang baru, bisa melihat peluang baru, pintar melihat prospek baru dan dia cerdas dalam mengolah dan menganalisanya, biasanya orang seperti inilah yang akan meraih sukses besar nantinya!
5. Selalu bergantung kepada orang tua/tidak mau merantau.
Apabila kita selalu dalam ketiak orang tua, maka akan sulit kesuksesan itu dapat kita raih, kenapa? Karena tidak ada tantangannya.
Dengan lepas dari orang tua dan merantau, di situlah kita bisa belajar arti kehidupan. Di situlah kita bisa belajar betapa berharganya waktu. Di situlah kita belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab. Dan di situlah tempat kita belajar untuk lebih survive dalam hidup!
Semua hal di atas tidak akan pernah kita dapatkan selama selalu bergantung kepada orang tua. Kewajiban penuh orang tua hanyalah sampai menikahkan kita. Selebihnya adalah tanggung jawab kita sendiri. Di sanalah kita di uji, mampukah kita menjalani kerasnya kehidupan dan menjadi manusia dewasa yang seutuhnya!
Demikianlah teman-teman, 5 hal yang menjadi penghambat seseorang untuk sukses versi pendapatnya bang Izal, saya berikan kritik tapi sekaligus saya jabarkan solusi pada tiap pointnya, cukup adil kan? 😊
Semoga bisa bermanfaat.
Salam.
Penulis by : Bang Izal.
iya ini lapak saya dek tuti,,,,sama2 makasih juga udah mampir yaa :)
ReplyDeleteTakut keluar dari zona aman ini yang sebenarnya sangatlah berbaya. Karena dunia ini penuh dengan hal hal baru dan kejutan baru.
ReplyDeleteYup! Bener banget om,,, orang yg berani mencoba dan menghadapi tantangan akan lebih berpeluang maju dan sukses daripada orang-orang yg terlalu takut menghadapi resiko.
DeleteTidak hanya tampilan yang makin bagus, isinya juga menawan.
ReplyDeleteTerimakasih bang izal, sukses selalu blog nya
Sama2 mas kojek,,,semoga blognya mas juga sukses.
DeleteDan terima kasih atas supportnya ya hehe :)
Keluar dari zona nyaman dan susah pisah sama orangtua, itu yang paling sulit bagi saya. Karena saya kasihan juga kalau ninggal orangtua di rumah, sementara anaknya yang lain udah pada nikah dan kerja.
ReplyDeleteJadinya saya berusaha dari rumah dan banyak-banyak minta doa dan dukungan mereka.
Doa yang paling ampuh kan doa orangtua.😁
Hehehe sip mbak,,, doa yang paling mujarab memang adalah doa kedua orang tua ;-)
DeleteMasok bang ijal...usha mainan sya tutup karna dampak covid 19 ...gk bisa jualan karna tempat sya jualn itu di tempat wisata...sya rncana mau jualan mainan keliling pake speda motor...kira2 itu msuk apa gak...mksih.
ReplyDeleteWah itu sebuah ide yang bagus om,,, ketika sedang krisis karena pandemi Corona saat ini, kita memang harus lebih kreatif agar mampu bertahan. Saya telah menulis artikel khusus tentang usaha pedagang mainan keliling, silahkan simak di sini : Usaha Mainan Anak Keliling Dan Tips Agar Jualan Laris Manis
DeleteMasuk bang izal
ReplyDelete