Mitos : Syarat Sukses Harus Punya Modal Besar (Benarkah?)
Mau sukses buka usaha syaratnya harus punya modal besar?
|
Harus selalu bergantung pada bank (riba)?
Atau mesti menjadi anak orang tajir dulu?
Atau kudu menunggu dapat warisan berpuluh, beratus juta dulu?
Sesungguhnya modal usaha yang paling besar itu adalah :- sabar menjalani proses,
- kemudian keyakinan dan kepercayaan, dan selanjutnya
- modal skill/pengalaman.
Modal materi itu hanyalah alat, modal yang paling utama adalah yang saya sebutkan diatas.
Banyak kisah-kisah sukses dari pelaku usaha UKM yang merintisnya usahanya tanpa modal besar, beberapa diantara :
- Dipasar tanah abang banyak orang yang merintis usaha tanpa modal. Mulai merintis usaha dari menjadi tukang 'kantau'. Istilah kerennya : 'reseller dengan pembayaran tertunda'.
Yaitu dengan cara menjadi calo/makelar.
Caranya dengan menjualkan produk dari toko grosir pakaian disana.
Nanti dalam jangka waktu tertentu (bila barang yang dibawanya itu habis terjual), barulah sejumlah uang setoran yang telah disepakati kedua belah pihak diawal akad dibayarkan.
Jadi murni sistem kepercayaan.
Banyak pedagang disana yang awal merintisnya dengan cara seperti ini.
Sampai akhirnya bertahun-tahun kemudian sukses jadi juragan pakaian.
Modalnya hanya 3 yaitu : keyakinan, keuletan dan kejujuran.
- Ada juga kisah pedagang sate padang yang sukses di kawasan menteng dan rawamangun. Pada saat awal merintis dia hanya bermodalkan sebuah lapak dipinggir jalan, gerobak sate dan seperangkat perlengkapan memasak. Lima tahun kemudian usaha satenya mulai berkembang menjadi 3 gerobak/lapak. Sepuluh tahun kemudian usahanya semakin sehingga menjadi 8 gerobak/lapak sate.
Dari usaha sate itu, sang owner bisa mempunyai beberapa rumah, ruko dan mobil mewah.
Apakah pedagang sate ini modal awalnya dari uang puluhan/ratusan juta? Oh tidak!
Modal awalnya hanya duit sekitar 5 juta rupiah!
Apa modal utamanya? Tiada yg lain kecuali : kerja keras, sabar dan yakin.
- Ada pula seorang perempuan sederhana yang merintis usaha dari berjualan buah kecapi dan aksesories di emperan sekolahan SD. 17 tahun kemudian karena keyakinan dan kesabarannya menjalani proses, kini telah berhasil mensukseskan semua anak-anaknya, hingga punya 6 toko lengkap.
Note : bagian terakhir ini 100% benar-benar dari profil yang valid. Kalau teman-teman sudah sering membaca tulisan-tulisan saya yang lain, pasti teman-teman akan tahu siapa profil yang di maksud. ☺☺✌
Tapi bagi teman-teman yang belum tahu kisahnya, boleh dibaca artikel dibawah ini :
IBUKU PAHLAWAN KELUARGA
Rata-rata semua pelaku usaha yang sekarang telah sukses, dahulunya telah benar-benar merintis dari bawah. Baik itu pengusaha kecil sampai ke pengusaha besar (konglomerat).
Banyak kisah mashyur tentang pelaku UKM yang akhirnya berhasil naik ke level lebih tinggi. Sehingga semakin sukses menjadi pengusaha besar/konglomerat.
Diantaranya :
BOB SADINO.
Teman-teman semua pasti sudah tahu dengan almarhum om Bob sadino.
Beliau memulai merintis usahanya sebagai pedagang telur ayam negeri. Diawal merintis usaha, beliau tidak pernah segan-segan untuk terjun langsung ke lapangan menawarkan produk telurnya.
Pada awalnya beliau berkeliling dari pintu ke pintu tetangga disekitar komplek pemukimannya.
Lama kelamaan usaha telurnya makin berkembang dan semakin banyak pelanggannya. Om Bob pun makin melebarkan sayap usahanya dengan menjual daging ayam. Sampai usahanya terus berkembang ke bisnis swalayan yang diberi nama Kem Chicks. Pasar swalayan ini memiliki pangsa pasar tetap, yaitu orang asing sekitar Kemang.
Yang cukup unik, sebenarnya om Bob berasal dari keluarga berada. Tapi beliau tidak mau bergantung dengan kekayaan orang tuanya. Karena menurut prinsip beliau, usaha itu harus berhasil murni dari usahanya sendiri.
Bergantung pada orang tua hanya akan menumpulkan daya juang dan kreativitasnya. Bahkan beliau menempuh cara 'gila' diwaktu mudanya, yaitu 'memiskinkan' dirinya. Beliau pernah menjadi supir pribadi dan tukang batu, semua itu sengaja beliau lakukan untuk semakin menempa mentalnya.
CHAIRUL TANJUNG
Bos Trans TV dan Trans 7 ini bukanlah anak orang kaya, dia berasal dari keluarga kalangan kelas menegah. Ayahnya mantan wartawan.
Pada era Orde Lama ayahnya pernah mempunyai penerbitan surat kabar dalam oplah kecil. Namun ketika pergantian rezim ke orde baru, usaha ayahnya tutup karena perbedaan pandangan politik dengan penguasa saat itu.
Sejak saat itu kehidupannya keluarganya semakin sulit, rumah terjual dan harus hidup seadanya.Chairul tanjung sangat menyadari kesulitan ekonomi keluarganya, dia bertekad harus bisa bangkit.
Pada awalnya dia merintis usaha foto kopi di gedung tua Fakultas Kedokteran UI. Setelah itu membuka CV yang bergerak di bidang penjualan alat-alat kedokteran gigi, jual-beli mobil bekas, kontraktor, dan jasa lisensi.
Setelah itu ditahun 1987, Chairul tanjung mendirikan PT Pariarti Shindutama, ‘pabrik pertamanya’ yang memproduksi sepatu. Bisnis Chairul tanjung terus berkembang. Dia mulai mencoba merambah ke industri genting, sandal, dan properti. Bisnisnya terus membesar dan menggurita, hingga ditahun 2000an dia mendirikan Bank mega dan mengelola perkebunan kelapa sawit.
Chairul tanjung dikenal sebagai pekerja keras dan pantang menyerah. Sangat pantas beliau meraih kesuksesan seperti sekarang.
Haji BUSTAMAN.
Bapak lulusan kelas dua Sekolah Rakyat (setara dengan Sekolah Dasar) ini memulai merintis usaha menjadi pedagang asongan di daerah matraman. Kemudian setelah uang tabungannya terkumpul, dia memutuskan untuk menyewa lapak seluas 1×1 meter di pinggir jalan Bendungan Hilir.
Dari modal awal sebesar Rp13.000,-, Haji Bustaman mampu menghasilkan omzet Rp425,- pada hari pertama kemunculannya di Bendungan Hilir.
Saat itu, Bustaman masih mengutang beras, minyak, dan kebutuhan lain dari tetangganya. Namun mungkin memang sedang apes, hasil dagangannya kala itu ludes dibawa kabur pembantu barunya. Ternyata sudah dari dahulu, modus pencurian yang dilakukan oleh pembantu seperti ini terjadi di Indonesia.
Tapi dia tidak pernah patah semangat dan tetap menjalankan usaha warung kecilnya. Pada suatu hari dia berkenalan dengan seorang pedagang masakan asal Solok yang berjualan di bendungan hilir, dari orang Solok itulah dia mendapat ilmu resep baru yang jauh lebih enak.
Tahun 1974 Haji bustaman menyewa kios dipasar bendungan hilir yang baru dibuka dengan harga sewa Rp. 15.000,-.
Masakan yang dijual diwarungnya pun selalu habis dan laris manis.Warung kecilnya mulai bertransformasi menjadi rumah makan, kemudian terus makin membesar dengan gaya restauran. Haji Bustaman memberi nama usahanya Restoran Sederhana.
Karena selalu ramai, mulai banyak orang yang menawarkan bekerja sama, maka mulailah banyak bermunculan usaha waralaba restoran dengan resep rahasia dari hasil racikan Haji Bustaman.
Karena hasil racikan resep rahasianya penuh dengan cita rasa kelezatan yg luar biasa, sehingga setiap waralaba yang bekerja sama dengannya juga ikut-ikutan laris manis.
Hingga kini Restoran Sederhana waralaba Haji Bustaman ini telah tersebar diseluruh indonesia dengan total mencapai 100 restauran. LUAR BIASA!
Jadi??
Apakah kesimpulan yang bisa kita ambil?
Syarat sukses dan berhasil itu harus selalu dengan modal besar? Oh tentu tidak!!!
Berapa banyak orang-orang yang punya modal besar (dari uang sendiri, warisan atau berhutang), tapi tanpa proses/instan, tidak punya skill dan kurang punya kesabaran. Akhirnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,? ambruk!!
Penyebabnya apalagi kalau bukan karena skill dan pondasi mentalnya belum kokoh dan terasah.
Ibarat kata pepatah, manalah mungkin sama ayam kampung sama ayam sayur hehehehe. ☺☺☺
Maaf kalau pepatahnya terlalu maksa. ☺
Demikianlah teman-teman, sesungguhnya modal paling utama dalam merintis usaha itu adalah tekad, semangat, keyakinan dan kerja keras. Modal materi sebagai alat dan penunjangnya
Sekian sampai disini dulu ya teman-teman.
Di waktu berikutnya insya Allah akan saya tulis artikel terbaru dengan berbagai topik lain secara lebih hangat dan aktual.
Semoga sukses selalu untuk teman-teman semua.
Salam.
Penulis by : Bang izal.
Wah mantap artikel nya sangat menginspirasi bagi calon wirausahawan yang ragu untuk memulai membangun usaha dengan modal kecil.
ReplyDeleteMakasih om Nino hehe 😁😁
DeleteSaya pun juga banyak menimba ilmu dari bidang yg telah om kuasai.
Indahnya saling berbagi sesuai ilmu dan pengalaman yg telah kita miliki. 😊